TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperpanjang Kerja Sama Program Indonesia-Inggris Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI) hingga 2027. Perpanjangan kerja sama ini disepakati Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris Graham Stuart.
Arifin mengatakan, dalam kerja sama ini Inggris akan meningkatkan dukungan terhadap Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE). Awalnya, program MENTARI dijadwalkan hingga akhir 2024.
"Diperpanjang hingga 2027 dan Inggris akan memberikan tambahan GBP 6,5 juta atau setara Rp 135 miliar," kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat, 4 Agustus 2023.
MENTARI jadi mitra utama Kementerian ESDM soal energi terbarukan
Arifin menyebut MENTARI menjadi mitra utama Kementerian ESDM untuk meningkatkan perencanaan dan pengadaan energi terbarukan, baik dalam aplikasi on grid maupun off grid, mengedepankan kebijakan, rekomendasi dan kajian teknis.
Tak hanya memberi dukungan melalui MENTARI, kata Arifin, Inggris bakal mendukung transisi energi Indonesia melalui program lainnya. Termasuk melalui Just Energy Transitions Partnership (JETP) dan Joint Economic And Trade Committee (JETCO).
Butuh pendanaan, Indonesia bakal cari mitra lain
Di sisi lain, Arifin mengatakan Indonesia bakal mencari mitra lain untuk menjalankan transisi energi. Pasalnya, Indonesia membutuhkan investasi hingga US$ 1 triliun pada 2060. Arifin berujar, kebutuhan pendanaan meningkat lantaran Indonesia bakal menerapkan pensiun dini pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
"Kami membuka peluang kerja sama yang lebih luas untuk mencapai target tersebut," kata Arifin.