Di sisi lain, pelaku usaha memiliki menyambut dengan positif hadirnya RZ KAW, karena dianggap memberi kepastian hukum dalam melakukan perencanaan dan beroperasi di ruang laut.
GHG & ESG Manager Premier Oil Andaman Ltd, Otte Sulistyo mengungkap dengan adanya jaminan tersebut, pelaku usaha menjadi juga lebih berani untuk berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas usaha.
"Secara menyeluruh, khususnya di industri hulu migas, areal untuk eksplorasi migas sudah ditentukan, dengan sangat jelas, memudahkan perencanaan dan perizinan. Khususnya pengurusan perizinan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL). Kami yang kental dengan keselamatan dan perlindungan lingkungan, sangat dimudahkan. Operasi dengan selamat dan perlindungan lingkungan," ujar Otte.
Wakil Ketua Bidang Legal dan Regulatory Asosiasi Sistem Komunikasi Kabel Laut Indonesia (ASKALSI) Benny Herlambang, melihat potensi Laut Flores sebagai jalur alternatif penggelaran kabel laut menuju Australia, Jepang, hingga timur Amerika. Karena kemungkinan tersebut, Pilpres akan semakin relevan dengan isu penentuan penggelaran kabel laut.
Menurut Benny, Laut Flores yang merupakan murni kelautan Indonesia, memiliki banyak kekayaan laut dan hayati. Tak hanya itu, masyarakat lokal sekitar hidupnya bergantung pada laut flores. Di hukum internasional terdapat precautionary, walau negara lain boleh menaruh kabel, tapi negara lain harus memperhatikan kebutuhan dan hak negara pemilik pantai mengenai peletakan kabel.
“Indonesia memiliki juri diksi penuh atas Laut Flores, dan dengan pemberlakuan dua regulasi ini, negara memiliki sovereignty. Indonesia mengatur dimana kabel harus diletakkan, dan izin ditetapkan oleh kita.” ujar Benny.
Benny mengungkapkan pemasangan kabel laut beresiko kena koral, terumbu karang dan flora fauna lainnya. Kabel laut nya banyak terganggu oleh kapal, tahun lalu ada 80 kabel putus. Benny berpendapat dengan ada perpres ini, bisa memberi jaminan terutama dalam bidang hukum untuk terputus nya koneksi mereka, yang berakibat kehilangan potensi perekonomian yang besar.
LAYLA AISYAH
Pilihan Editor: Guru Besar UI Sebut Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Cocok Melalui Pantai Utara