TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mulai mengoperasikan kembali terowongan di Stasiun Tugu Yogyakarta. Kabar tersebut disampaikan melalui akun Twitter resmi @KAI121 pada Jumat, 14 Juli 2023. Terowongan atau underpass itu memiliki fungsi untuk menghubungkan peron selatan-utara. Lantas, seperti apa sejarahnya?
Asal-usul Terowongan Stasiun Tugu Yogyakarta
Sebagaimana unggahan video berdurasi 1 menit 30 detik pada akun Twitter @KAI121, terowongan Stasiun Tugu Yogyakarta telah berdiri sejak 1959. Tercatat, jalur bawah tanah sepanjang 65,8 meter tersebut sempat beberapa kali dibuka dan ditutup karena renovasi.
Kini, penumpang kereta api di Stasiun Tugu Yogyakarta dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia di terowongan tersebut, salah satunya eskalator. Desain interiornya juga dipercantik dengan tambahan ornamen estetik berunsur Jawa dan pencahayaan yang cukup dari sistem penerangan.
Ada dua peron di sisi selatan dan utara stasiun yang dapat dijumpai di Jalan Pasar Kembang. Jalur selatan dimiliki Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM atau NIS) dengan lebar lebar 1.435 milimeter. Sedangkan di bagian utara dioperasikan oleh Staatsspoorwegen atau Staatsspoor en Tramwegen in Nederlandsch-Indië (SS atau SS en T) dengan lebar 1.067 milimeter.
Selanjutnya: Sejarah Stasiun Tugu Yogyakarta....