TEMPO.CO, Solo - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di area Tempat Pembuangan Sampah Akhir Putri Cempo di Kota Solo, Jawa Tengah, bisa beroperasi pada Oktober 2023.
Saat ini, kata Moeldoko, PLTSa secara keseluruhan sudah siap 97,5 persen. Namun masih perlu ada sinkronisasi agar PLTSa ini bisa siap 100 persen.
"Tinjauan ke PLTSa Putri Cempo ini dalam rangka tugas pengawasan KSP terhadap Program Strategis Nasional (PSN)," ujar Moeldoko kepada awak media di lokasi PLTSa Solo, Sabtu, 15 Juli 2023. "Oktober ya (target operasional PLTSsa Putri Cempo). Secepatnya kita selesaikan yang 2,5 persen."
Moeldoko kemarin mengecek PLTSa Putri Cempo yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dari 12 kabupaten/kota di Indonesia.
Pembangunan PLTSa Putri Cempo dimulai pada tahun 2019 lalu. Untuk pembangunannya, pemerintah menggandeng PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) sebagai pelaksana dan pengelolanya. Pada tahap pertama, pembangunan PLTSa itu memakan investasi sekitar dari US$ 23 juta atau setara Rp 325 miliar.
Dari hasil pengecekan itu, Moeldoko mengungkapkan PLTSa Putri Cempo saat ini dianggap sudah siap beroperasi dan menghasilkan listrik. Namun ia menyebut masih ditemukan sejumlah kendala.
Kendala pertama karena PLTSa belum lolos uji sertifikasi layak operasi (SLO) karena persoalan yang sangat teknikal. PLTSa Putri Cempo tidak menggunakan sistem pembakaran, sehingga tidak menghasilkan emisi. Pengolahan sampahnya dilakukan dengan proses kimia sehingga menghasilkan listrik.
"Dari gas tersebut dibawa ke mesin generator sehingga menghasilkan listrik," tuturnya.
Selanjutnya: Moeldoko mengatakan pihaknya segera membahas ...