TEMPO.CO, Depok - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo mengungkap rencana perjalanan light rail transit atau LRT Jabodebek saat operasional komersil pada 18 Agustus 2023.
“Rencananya beroperasi 560 kali perjalanan setiap hari pada hari kerja dengan headway rata-rata antara 3-6 menit,” ujar dia di Stasiun LRT Harjamukti, Depok, Jawa Barat, pada Rabu, 12 Juli 2023.
Didiek menjelaskan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, PT KAI terus berkolaborasi dengan berbagai pihak. Sehingga dapat menghadirkan jaringan antarmoda yang saling terintegrasi dan memberikan pilihan first mile (pra-perjalanan) dan last mile secara terintegrasi.
“Sehingga para penumpang dapat melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan dengan mudah,” tutur Didiek.
Namun, dia menegaskan bahwa aspek keamanan dan keselamatan masyarakat tetap menjadi prioritas PT KAI. Menurut dia, pihaknya juga telah bekerja sama dengan instansi dan lembaga pemerintah yakni TNI, Polri, Basarnas, Dinas Pemadam Kebakaran, BNPT, dan beberapa rumah sakit yang berada di sepanjang lintas pelayanan.
Didiek berharap LRT Jabodebek bisa menjadi andalan baru masyarakat untuk bertransportasi. Khususnya untuk masyarakat di kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi menuju ibu kota dan sebaliknya. Untuk mengakomodir kebutuhan mobilisasi masyarakat tiga lintas pelayanan dengan 18 stasiun pemberhentian LRT Jabodebek akan disediakan.
Lintas layanan pertama adalah Stasiun Cawang menuju Stasiun Harjamukti merupakan lintas pelayanan sepanjang 14,89 kilometer. Kedua, lintas pelayanan dari Stasiun Cawang menuju Stasiun Dukuh Atas sepanjang 11,05 kilometer. Ketiga Stasiun Cawang menuju Stasiun Jatimulya di Bekasi Timur sepanjang 18,49 kilometer.
“Setiap rangkaian LRT Jabodebek terdiri dari 6 kereta yang dapat dioperasikan tanpa masinis dengan sistem pengoperasian Communication-Based Train Control (CBTC) dengan Grade of Automation (GoA) level 33,” tutur Didiek.