TEMPO.CO, Yogyakarta - Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Laut atau Gapasdap angkat bicara soal perairan Samudera Hindia Selatan Yogyakarta terkait potensinya untuk operasional pelabuhan komersil.
"Untuk perairan kawasan Yogyakarta yang berbatasan Samudera Hindia ini, belum layak jika akan dioperasikan pelabuhan komersil," kata Ketua Gapasdap Khoiri Soetomo di sela rapat kerja nasional di Yogyakarta Rabu 12 Juli 2023.
Khoiri mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat pelabuhan komersil belum memungkinkan dioperadikan di Samudra Hindia selatan Yogyakarta itu.
Pertama faktor cuaca di mana ombak laut selatan terkenal sangat ganas dan memiliki gelombang tinggi. Kedua faktor geografis dengan melihat di sisi selatan Samudera Hindia itu hanya berbatasan dengan Australia.
"Kalau di Yogyakarta ingin memiliki pelabuhan pantai seperti Pelabuhan Tanjung Intan di Cilacap, yang disitu ada aktivitas Pertamina, transitnya kapal kapal tanker, mungkin masih memungkinkan," kata Khoiri.
"Namun kalau Yogya ingin membuat pelabuhan komersil seperti Merak, Ketapang, Gilimanuk, atau Bakauheni itu kami kira di sini bukan tempat yang ekonomis, efektif dan efisien," imbuh Khoiri.
Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap saat ini masih menjadi satu-satunya pelabuhan di pantai selatan Pulau Jawa yang berstatus sebagai pelabuhan yang diusahakan.
Adapun Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gapasdap Bambang Haryo Soekartono di sela forum itu menambahkan untuk mengoperasikan pelabuhan komersil di Yogyakarta memang bukan hal yang semudah membalik telapak tangan.
"Karakater perairan di selatan Yogya ombaknya cukup besar dan ganas serta tidak terlindungi (tercover) kepulauan, beda dengan Cilacap yang mana perairan selatannya masih terlindungi pulau sehingga bisa dijadikan pelabuhan," kata dia.
Bambang mengakui, meskipun bisa dibangun pelabuhan komersil, pelabuhan di perairan selatan Jawa juga akan kurang menguntungkan karena hanya berbatasan dengan Australia. Yang mana aktivitas perdagangannya tidak sekencang daerah-daerah di sisi utara.
"Pertimbangan membuat pelabuhan komersil tentu juga pada aspek feasibility-nya," kata Bambang.
Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan Inspektur Jenderal Polisi Hendro Sugiyatno dalam rakernas yang diikuti ratusan pengusaha transportasi penyeberangan di Indonesia itu meminta faktor keselamatan dan keamanan menjadi isu utama yang harus dimonitor asosiasi tersebut.
"Nilai keselamatan pelayaran Indonesia saat ini masih rendah di tingkat dunia, ini harus bisa naik kelas berdasarkan regulasi berlaku," kata dia.
Pilihan Editor: Asosiasi Pengusaha Perkirakan Ada Gelombang PHK Tahun Ini, Apa Sebabnya?