TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat dari Masyarakat Transportasi Indonesia atau MTI, Aditya Dwi Laksana, merespons usulan tarif yang disampaikan LRT Jabodebek yakni Rp 5 ribu hingga biaya jarak terjauh Rp 25 ribu dengan tarif rata-rata Rp 12 ribu. Dia membandingkan usulan tarif itu dengan tarif moda transportasi lain yang sudah beroperasi.
Tarif bus Transjakarta Rp 3.500 sedangkan tarif LRT Jakarta rute Velodome-Kelapa Gading Rp 5 ribu, flat. “Cuma menurut saya di awal operasi, katakanlah 3-6 bulan pertama sebaiknya sih tetap ada tarif promo dulu. Jadi tidak langsung Rp 5 ribu,” ujar dia saat dihubungi pada Jumat, 7 Juli 2023.
Karena, kata Aditya, jika masyarakat menggunakan LRT Jabodebek jarak pendek, misalnya hanya dua stasiun, dari Dukuh Atas ke Kuningan, artinya melewati Rasuna Said. Jika tarifnya Rp 5 ribu, masih lebih mahal dibandingkan dengan Transjakarta yang hanya Rp 3.500.
Aditya menilai, tarif dasar Rp 5-7 ribu untuk LRT Jabodebek masih kurang kompetitif dibandingkan dengan Transjakarta. “Tapi kalau nanti ke depannya jumlah penumpangnya banyak, menurut saya itu sudah tarif yang cukup affordable,” tutur Aditya.
LRT Jabodebek akan diresmikan Presiden Joko Widodo alias Jokowi bertepatan dengan operasional komersial pertama, 18 Agustus 2023. Sebelum itu, LRT Jabodebek akan melakukan soft launching pada 12 Juli 2023. Saat itu masyarakat bisa menggunakan kereta tersebut dengan tarif Rp 1 hingga 15 Agustus 2023.
Pemerintah masih belum memutuskan tarif LRT