TEMPO.CO, Jakarta - Garage Mocaf Bonang lahir di tengah keresahan warga Bojong Nangka, Banten yang kebingungan membuka usaha di tengah pandemi. Mengingat daerah tersebut cukup kaya sebagai penghasil singkong, tercetuslah untuk mengembangkan usaha tepung mocaf. "Kami mulai dengan membentuk kelompok dan dibina untuk memproduksi mocaf," tutur Shafia, sekretaris Kelompok usaha Garage Mocaf Bonang kepaa Tempo, 16 Juni 2023.
Bisa dibilang usaha yang baru dirintis ini masih melakukan banyak uji coba. Alhasil jumlah yang diproduksi pun masih tervatas. "Kami masih memproduksi berdasarkan pesanan, belum mampu membuat dalam jumlah besar," tutur Shafia.
Belum lagi menurutnya, cukup berisiko juga jika memproduksi dalam jumlah banyak karena hasil dari tepung yang diproduksi belum menemukan formulasi yang pas. Kelompok Garage Mocaf Bonang ini tercatat sebagai salah satu UMKM binaan Bank Rakyat Indonesia. Namun menurut Shafia, kelompoknya sama sekali belum pernah mendapatkan pelatihan atau bentuk bantuan dari BRI.
Walau masih diproduksi terbatas, produk mocaf Bonang ini sudah beberapa kali ikut serta di sejumlah bazar bahkan menurut Shafia, sempat menjuarai salah satu kompetisi produk UMKM se-Banten.
Di tengah produksi yang masih terbatas, sejauh ini penjualan tepung mocaf menurut Shafia lumayan laris. Pasarnya memang terbatas dan khusus. Namun, tepung dari singkong ini cocok untuk dikonsumsi orang berkebutuhan khusus atau yang sedang memulai hidup sehat dengan mengkonsumsi produk bebas gluten.
"Kendalanya di pasar masih banyak yang belum kenal mocaf jadi masih banyak kolaborasi dengan pelaku UMKM kuliner," ujar Shafia.
Belum lagi, secara harga teung mocaf masih cukup mahal dibandingkan tepung terigu yang lebih banyak dikenal masyarakat dan secara produksi juga sudah banyak di pasaran.