TEMPO.CO, Jakarta - Erna Juwita, perajin tenun ikat dan songket asal Kalimantan Barat tak pernah berhenti berinovasi. Membuat tenun sejak remaja membuat perempuan berusia 42 tahun itu terus mengeksplorasi produk baru. Belakangan, Erna banyak membuat lukisan tenun untuk hiasan dekorasi dinding rumah.
Berbagai motif gambar ia coba. Terakhir, ia baru saja merampungkan sketsa tenun wajah Presiden Joko Widodo. “Selama ini kan orang memasang lukisan di dinding, saya mau coba buat tenun sebagai hiasan pengganti lukisan,” tutur Erna kepada Tempo pada Jumat, 30 Juni.
Ada beberapa jenis produk home decor yang diproduksi Erna salah satunya tenun kaligrafi. Beberapa produk tenun home decor lain menurutnya juga disukai Raja Mempawah ke-13, Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim.
Bahkan menurut Erna, Raja Mempawah mendorongnya menciptakan banyak motif baru untuk kain tenun khas Mempawah. Sebelum menjajan tenun Mempawah, Erna lebih dulu memproduksi tenun Sambas.
Usaha Erna memproduksi tenun Sambas sebetulnya juga cukup moncer. Ia merintis bisnis pertama kali bermodalkan Rp 275 ribu untuk mencicil mesin tenun kepada temannya. Pada 2004, mesinnya sudah ada tujuh buah. Erna juga mengajarkan ilmu menenunnya ke sejumlah orang. Saat ini ada 10 orang pekerja tetap yang bekerja bersamanya. “Kalau ada banyak pesanan, saya bisa panggil beberapa pekerja tambahan,” tuturnya.
Dalam sebulan, Erna bisa memproduksi 20-30 lembar tenun. Dan masing-masing kain dijual dengankisaran harga Rp 1,5-10 juta. “Bergantung bahan, jenis benang, dan motifnya,” ujar Erna.
Bisnisnya sempat terpukul saat pandemi. Omzet puluhan juta menguap dalam tiga tahun terakhir. Bisa dibilang tahun ini bisnisnya masih dalam masa pemulihan.
Sejak 2017, Erna mendapat bantuan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), tbk. Bahkan Erna sudah beberapa kali memanfaat pinjaman kredit untuk pelaku UMKM dari BRI. “Pinjaman untuk UMKM sangat membantu untuk menjalankan bisnis,” tutur Erna.