TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk menyebut tren pembiayaan UMKM dalam lima tahun terakhir terus alami peningkatan. Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia, Aestika Oryza Gunarto membandingkan tren tersebut melalui porsi kredit pda 2018 yang masih berada di 76 persen sedangkan pada kuartal 1 tahun ini porsinya menjadi 83,86 persen. “Khusus untuk kredit UMKM BRI nilainya mencapai Rp 989,64 triliun pada akhir kuartal I 2023,” tutur Aestika pada Rabu, 27 Juni.
BRI menurutnya bakal terus menggenjot penyaluran kredit sampai mencapai 85 persen dari total penyaluran kredit perseroan. Untuk mencapai target tersebut, salah satu strategi yang dilakukan perseroan untuk meningkatkan penyaluran kredit UMKM adalah dengan masuk ke segmen yang lebih kecil atau ultra mikro. “Dan menangkap potensi segmen ultra mikro melalui sinergi secara harmonis dengan penguasaan ultra mikro Pegadaian dan PMN.”
Sinergi ini menurut Aestika nantinya bisa dimanfaatkan secara optimal bagi Perseroan untuk menciptakan sumber-sumber baru pendapatan sebagai penggerak baru bagi pertumbuhan bisnis Perseroan.
Selain bertujuan untuk memperkuat sumber pertumbuhan baru, holding ultra mikro juga berkontribusi pada pencapaian aspirasi financial inclusion. Holding ultra mikro ini bisa memberi akses layanan keuangan lebih luas dan mudah kepada segmen ultra mikro di Indonesia.
Sinergi ini menurut Aestika bisa memberi layanan keuangan yang terintegrasi untuk keberlanjutan pemberdayaan usaha ultra mikro.
