Program selanjutnya adalah penelitian dan pengembangan yang dilakukan bersama 78 lembaga penelitian dengan pelibatan 950 peneliti yang menghasilkan 293 penelitian. "Sampai dengan saat ini, kita sudah menyalurkan sebesar Rp519,67 miliar," kata Eddy.
Selain itu, pihaknya juga mengadakan program Lomba Riset Nasional yang mengikutsertakan para mahasiswa untuk meneliti terkait sawit. Berdasarkan hasil dari 293 penelitian, 243 penelitian sudah dipublikasikan, 5 penelitian dibukukan, dan 50 penelitian sudah dipatenkan.
Adapun program terakhir adalah untuk insentif biodiesel sejumlah 48,19 juta kiloliter dengan jumlah dana tersalur Rp145,56 triliun.
"(Pendanaan insentif) yang paling besar yang disalurkan BPDPKS. Hal ini disebabkan karena BPDPKS diamanahkan menanggung atau membayar selisih harga, antara harga biodiesel dengan harga solar. Sekarang ini, memang harga sawit yang untuk membuat biodiesel ini relatif lebih tinggi daripada solar, sehingga selalu ada gap untuk itu. Inilah yang kita tutup," ucapnya.
Pilihan editor: Kasus 3,3 Juta Lahan Sawit di Kawasan Hutan, Luhut Sebut Ada Pejabat yang Terlibat