TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menanggapi kabar tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan dipatok di Rp 250 ribu per orang. “Saya pikir Rp 250 ribu itu tarif yang t,engan tiga kelas yakni VIP, eksekutif, dan bisnis. Sehingga nantinya, tarifnya pun akan menyesuaikan kelas tersebut.
Selain itu, penentuan tarif harus memperhatikan rute parsial. Misalnya, tarif untuk rute Stasiun Halim-Stasiun Karawang atau Stasiun Halim-Stasiun Padalarang, akan berbeda.
“Jadi enggak sederhana Rp 250 ribu,” kata Aditya.
Menurut dia, secara nominai harga tersebut sebenarnya sudah cukup rendah untuk sebuah proyek dengan nilai investasi tinggi. Karena, jika tarif terlalu rendah, maka PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan kesulitan untuk memenuhi return on investment (pengembalian investasi). Di sisi lain, jika tarifnya terlalu tinggi bisa berbuntut pada minat masyarakat yang rendah.
Ditambah lagi, Aditya berujar, moda transportasi Jakarta-Bandung kini sudah sangat beragam, bahkan banyak yang memberikan tarif terjangkau. Dia mencontohkan kereta eksisting Argo Parahyangan, di mana harga tiket untuk kelas eksekutif bisa sampai Rp 200 ribu kemudian untuk kelas priority bisa Rp 250-300 ribu, meski keduanya makan waktu perjalanan 3 jam.
Oleh sebab itu, otoritas harus berhati-hati dalam menentukan tarif dari seput kilat itu. Untuk tahap awal, kata Aditya, memang perlu ada promo tarif di awal operasional untuk menarik minat masyarakat.
Sebelumnya, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi—kerap disapa Edo—memberikan update soal harga tiket dari kereta cepat Jakarta-Bandung. “Yang pasti rekomendasi dari teman-teman perhubungan sebisa mungkin Rp 250 ribu,” ujar dia di Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada Kamis, 22 Juni 2023.
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang dalam proses membuat pemetaan demand forecast—perkiraan dan permintaan kondisi pasar. Selain itu dalam financial model pun, Edo menjelaskan, selama tiga tahun pertama diproyeksikan tarif kereta cepat di Rp 250 ribu. Namun, Edo tidak menjelaskan detail apakah itu tarif terendah atau bukan.
“Tapi semuanya kan masih didiskusikan. Karena kita mau sistem tiket bundling dengan tiket KAI, dengan tiket LRT gitu ya,” tutur Edo.
Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan soal harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung belum ditetapkan. “Kita akan evaluasi dan juga disampaikan atau dilihat dari average yang ada,” ucap Budi.
Pilihan Editor: Cara Dapat Tiket Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Syaratnya