INFO BISNIS -- Grab, super app ride hailing dan layanan antar terkemuka di Asia Tenggara memutuskan untuk melakukan restrukturisasi organisasi sebagai upaya untuk fokus pada kelanjutan bisnis dan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi yang amat cepat.
CEO Grab, Anthony Tan, menyampaikan kabar bahwa perampingan ini berdampak pada lebih dari 1.000 karyawan. Ia memahami ini adalah keputusan yang berat.
"Untuk ini, saya mengambil tanggung jawab sepenuhnya, dan karenanya ijinkan saya untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana kita sampai pada titik ini," kata Anthony.
Anthony pun menegaskan, hal ini dilakukan bukan sebagai jalan pintas mengejar keuntungan. Menurutnya, selama dua tahun terakhir ini, pihaknya konsisten mengelola biaya pada semua area operasional dan dalam meningkatkan efisiensi platform.
"Sebagai hasilnya, pendapatan kita meningkat setiap kuartal sejak kuartal pertama 2022. Dengan atau tanpa perampingan ini, kita sudah berada di jalur tepat untuk mencapai titik impas (breakeven) Group Adjusted EBITDA tahun ini," ujarnya.
Meskipun penting, Anthony melanjutkan. batu loncatan profitabilitas hanya merupakan satu langkah dalam perjalanan yang lebih panjang. Fokusnya adalah masa depan dan kepentingan bisnis.
"Kita harus bisa beradaptasi di manapun kita berada. Perubahan tak pernah terjadi secepat sekarang. Teknologi seperti Generative AI terus berevolusi dengan luar biasa cepat. Biaya modal mengalami peningkatan, yang berdampak langsung pada lanskap persaingan," kata dia.
Ia mengatakan, berkat kontribusi semua, saat ini Grab telah tumbuh besar dan berada di posisi terbaik untuk meraih peluang-peluang pertumbuhan baru yang substansial. Untuk dapat mengoptimalkan peluang-peluang ini secara efektif, pihaknya harus memadukan skala yang dimiliki dengan eksekusi yang gesit dan penyediaan layanan dengan biaya yang seefisien mungkin.
"Sehingga kita dapat secara berkelanjutan menyediakan layanan yang semakin terjangkau, memperluas penetrasi pasar dan melayani mitra pengemudi dan merchant dengan lebih baik," ujar Anthony.
Karena inilah selama setahun terakhir ini pihaknya terus mempertajam fokus. Pihaknya pun meyakini bahwa perubahan mendasar dalam model operasional dan struktur pembiayaan dibutuhkan untuk dapat tetap kompetitif dalam jangka waktu yang lebih panjang.
Menurutnya, tujuan utama langkah ini adalah untuk secara strategis melakukan reorganisasi, agar Grab dapat bergerak lebih cepat, bekerja lebih cerdas, dan melakukan pemerataan ulang semua sumberdaya di portfolio, sejalan dengan strategi jangka panjangnya. "Restrukturisasi akhirnya muncul sebagai langkah yang berat namun mutlak, untuk menempatkan Grab di jalur yang tepat menuju masa depan dengan jangka yang lebih panjang," ujarnya.
Grab pun berusaha sebaik mungkin untuk mengurangi beratnya beban karyawan yang terdampak restrukturisasi dengan menyediakan dukungan finansial, profesional dan juga medis. "Fokus utama kita saat ini adalah untuk membantu rekan-rekan yang terdampak selama masa transisi ini, dan seperti yang telah disampaikan, kita berkomitmen untuk memberikan dukungan dan bantuan untuk melalui masa ini."
Grab telah menyiapkan dukungan finansial, profesional dan juga medis untuk meringankan beban karyawan yang terdampak. Berikut adalah rinciannya:
- Pembayaran tunjangan pengakhiran hubungan kerja berdasarkan hitungan jumlah yang lebih besar diantara setengah bulan gaji untuk setiap enam bulan masa kerja yang telah diselesaikan, atau berdasarkan pedoman perundangan lokal.
- Pembayaran goodwill berupa bonus/insentif dan/atau ekuitas (saham) yang seharusnya didapat akan tetap diberikan.
- Pencairan cuti tahunan yang belum digunakan serta GrabFlex yang belum terpakai.
- Perpanjangan asuransi kesehatan dengan cakupan penuh berlaku sampai akhir tahun, sesuai dengan ketentuan dan syarat perusahaan asuransi setempat.
- Pencairan cuti hamil/melahirkan terhitung sejak tanggal terakhir bekerja bagi personil wanita yang sedang hamil atau pria dengan istri yang sedang hamil.
- Bonus bagi Grabbers yang perannya dibutuhkan selama masa transisi.
- Dukungan Keberlanjutan Individu dan Dukungan Transisi Karir berupa 1 tahun LinkedIn Premium untuk berjejaring, peluang karir dan talent directory, 1 tahun akses LinkedIn Learning untuk pengembangan individu, serta dukungan berupa sesi pembinaan transisi karir dengan profesional berpengalaman.
- Dukungan psikologis berupa perpanjangan akses Grabber Assistance Programme hingga akhir tahun ini.
- Dukungan repatriasi (bagi Grabbers yang memiliki izin kerja di negara lain).
- Opsi untuk memiliki laptop yang sebelumnya digunakan oleh Grabbers terdampak.
Karena itu, fokus utama saat ini adalah membantu rekan-rekan yang terdampak selama masa transisi dan berkomitmen memberikan dukungan dan bantuan untuk dapat melalui periode 1 ini. Anthony juga mengucapkan terima kasih kepada Grabbers yang akan berpisah dengan Grab.
"Selamanya saya akan menghargai seluruh kontribusi yang Anda berikan, dan mengenang kebersamaan kita sebagai rekan satu tim," kata Anthony.(*)