2. Menjelang Idul Adha, Syahrul Yasin Limpo: Tersedia 3,2 Juta Hewan Kurban
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan ketersediaan hewan kurban secara nasional tahun tahun ini sebanyak 3,2 juta. Adapun kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha 2023 untuk masing-masing komoditas yakni sapi sebanyak 650.282, kerbau 16.327, kambing 743.672, dan domba 332.770.
“Se-Indonesia kami mempersiapkan hewan kurban 3,2 juta. Dari deteksi serta laporan yang ada semua on the track, ketersedian dalam pantauan,” kata Syahrul Yasin Limpo melalui keterangannya pada Rabu malam, 21 Juni 2023.
Lebih lanjut, Syahrul Yasin Limpo menuturkan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) telah memastikan pelaksanaan kurban sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan. Kementan juga membentuk gugus tugas untuk mengawal ketersediaan hewan kurban.
Gugus tugas tersebut berfungsi sebagai pengawas ketersediaan dan kesehatan hewan kurban. Lingkup kerjanya mulai dari pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten. Menurut Syahrul Yasin Limpo, gugus tugas ini pun mengecek kondisi hewan setiap waktu serta bertugas melakukan update data hewan kurban.
“Salah satu yang kita cek, yang bisa diperdagangkan adalah hewan yang sudah memiliki eartag berarti tandanya sudah divaksin dan tidak boleh dipotong kalau di bawah 28 hari,” tuturnya.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
3. Libur Panjang Idul Adha, Menambah Pendapatan atau Pemborosan?
Pemerintah memberlakukan cuti bersama pada Rabu, 28 Juni 2023 dan Jumat, 30 Juni 2023 seiring dengan penetapan libur Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023. Artinya, akan terjadi libur panjang pada saat akhir pekan itu.
Libur panjang di akhir pekan atau long weekend rupanya menuai polemik. Libur panjang disebut bisa saja membawa dampak positif dan negatif: menambah pendapatan atau pemborosan. Berikut dampak positif dan negatif libur panjang.
Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan libur panjang berdampak positif bagi perekonomian. Dia pun menjelaskan sektor-sektor yang terdampak. "Satu, sektor perhotelan. Jelas okupansi kamarnya akan meningkat," kata Bhima, seperti dikutip dari Tempo, Kamis, 22 Juni 2023.
Kedua, sektor transportasi. Bhima menilai, penggunaan transportasi mobil pribadi akan meningkat pada periode tersebut. Dengan begitu, bisnis sewa mobil akan diuntungkan.
"Yang ketiga restoran, cafe, sektor yang berkaitan dengan pariwisata, toko oleh-oleh, toko jajanan. Bahkan, pelaku UMKM di sektor kuliner juga akan mengalami kenaikan pendapatan selama liburan panjang," ujar Bhima.
Berita lengkap bisa dibaca di sini.
Selanjutnya: Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito Kaget karena ...