TEMPO.CO, Jakarta - Lintas asosiasi pertambangan batu bara berharap kelangkaan ban alat berat yang terjadi di industri pertambangan saat ini bisa segera teratasi.
"Jika kondisi tersebut berkepanjangan dikhawatirkan dapat menghambat kelancaran produksi serta pasokan batu bara ekspor maupun ke PLN," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) Bambang Tjahjono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin, 19 Juni 2023.
Menurut Bambang, kelangkaan ban tersebut menjadi kekhawatiran bersama dari Aspindo maupun Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) dan Perkumpulan Tenaga Ahli Alat Berat Indonesia (Pertaabi).
Ia mengaku lintas asosiasi sudah mengungkapkan ke pemerintah sejak beberapa bulan lalu, mengenai potensi gangguan terhadap produksi pertambangan batu bara di Indonesia akibat kelangkaan ban alat berat.
Bambang mengemukakan dalam kegiatan pertambangan, jenis ban yang umumnya digunakan adalah jenis ban radial, bukan ban bias. Namun, sampai saat ini belum ada pabrik di Indonesia yang memproduksi ban off the road radial.
"Jika kami terpaksa menggunakan ban jenis bias, umur pakai ban tersebut sangat pendek sehingga mengakibatkan biaya produksi menjadi sangat tinggi," katanya.
Aspindo berharap ban jenis radial dapat diproduksi di Indonesia dengan kualitas yang memadai, sehingga dapat mendukung program peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pemerintah dan meminimalkan dampak ekonomi yang mungkin timbul dalam hal terjadinya keterbatasan pasokan ban.
Selanjutnya: Menurut Bambang, berdasarkan informasi yang diterima....