"Jadi harus dimulai. Karena membuat geothermal bisa 3 tahun, hydropower bisa 7 tahun, dan seterusnya," ujar Luhut.
Sedangkan kelebihan listrik 5 gigawatt dari PLN nanti, menurut dia, hampir terserap semua sehingga tahun depan nggak ada kelebihan listrik lagi. "PLN pasti akan lebih sehat. Bayangkan, tahun lalu kita pusing karena PLN mesti bayar subsidi 47 triliun dari kelebihan 5,2 gigawatt. Kalau kelebihan ini habis dan kita ambil, akan menghemat 47 triliun," katanya.
Luhut juga menegaskan bahwa kendaraan listrik tidak hanya berbicara tentang kendaraan itu sendiri, tapi juga seluruh ekosistem pendukung. Oleh sebab itu, Indonesia terus berupaya agar sebanyak 10 persen dari populasi EV akan terwujud pada 2030 mendatang.
Ia pun kembali mengingatkan pembangunan ekosistem kendaraan listrik terus berkesinambungan. "Tidak bisa satu term presiden selesai, tidak akan. Ini jangka panjang," ucap Luhut. "Jadi kita semua harus kompak. Bangsa ini maju kalau kita satu. Kalau ada tuding-tuding ini bikin perubahan hal baru, nggak usah aneh-aneh, biasa-biasa saja. Apa yang sudah dibuat anak-anak muda Indonesia sekarang harus jalan, tidak boleh tertunda-tunda."
ANTARA
Pilihan Editor: Bahlil Curhat Anggaran BKM Kecil tapi Target Investasi Tinggi, Ini Kata Ekonom
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini