TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau Buwas menanggapi rencana negara produsen beras Vietnam yang akan memangkas volume ekspor mulai tahun 2030 mendatang. Ia yakin hal itu tidak akan membahayakan ketersediaan beras di Indonesia karena kerja sama Indonesia dengan negara-negara produsen lainnya masih berjalan.
“Insya Allah aman, karena kita kan membicarakan juga ini, tidak terus dengan kita menganggap enteng, tidak. Tapi kita juga antarnegara-negara itu kita sudah ada,” ujar Buwas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 12 Juni 2023.
Adapun penjajakan kerja sama pengadaan beras antara Indonesia, kata Buwas, dilakukan di antaranya dengan sejumlah negara produsen lain seperti India, Pakistan, Thailand, Vietnam dan Myanmar.
Indonesia juga telah mengamankan kerja sama beras dengan sejumlah negara. Dengan begitu, bila terdapat kekurangan di dalam negeri, Indonesia memiliki opsi untuk melakukan impor.
“Kita jajaki semua, dan kita lakukan kontrak-kontrak, deal-deal yang bilamana kita butuhkan kita bisa ambil,” tutur Buwas. Adapun saat ini stok cadangan beras pemerintah Indonesia di Gudang Bulog sebesar 605 ribu ton.
Baca Juga:
Selanjutnya: Selama ini Vietnam, bersama India dan ...