Agung mengatakan, kedua perusahaan tersebut termasuk yang sejak awal menunjukkan dukungan besar kepada IKN Nusantara. Tak hanya memberikan Letter of Intent (LoI), mereka bahkan turut serta dalam 'Singapore Business Mission to Nusantara’ yang diselenggarakan oleh KBRI pada 31 Mei 2023 untuk melihat langsung progres pembangunan IKN Nusantara.
Dengan latar belakang bisnis tersebut, Agung mengatakan kedua investor Singapura itu sejalan dengan sektor prioritas utama Otorita IKN. "IKN Nusantara bertujuan membangun hingga 7,16 gigawatt dari pembangkit listrik dengan energi terbarukan untuk menampung 1,9 miliar penduduk di tahun 2045," kata Agung.
Lebih lanjut, Agung menuturkan bahwa Otorita IKN berkomitmen menyambut semua investor melalui Public Private Partnership (PPP), skema investasi langsung beserta insentif pajak dan non-pajak, termasuk hak atas tanah hingga 95 tahun. “Otorita IKN memiliki lebih dari 300 paket investasi dengan total nilai 2,6 miliar dolar yang terdiri dari enam sektor prioritas utama dan dua belas sektor prioritas tinggi," ujarnya.
Adapun Advisor of SPIC, Steven Yeo, optimistis IKN Nusantara memiliki peluang investasi yang besar. "Kami harap dapat berkolaborasi bersama."
Sementara Managing Director of JOE Green, Boediman Widjaja, menyatakan komitmennya mendukung keberlanjutan IKN Nusantara melalui bahan daur ulang. "IKN Nusantara dengan segala insentifnya merupakan tempat yang tepat untuk berinvestasi," katanya.
Pilihan Editor: KAI Perpanjang Periode Pemesanan Tiket, Bisa H-45 hingga H-90 Hari Keberangkatan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini