Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

JKN-KIS dan BPJS, Perbedaan Serta Cara Daftarnya

image-gnews
Ilustrasi BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan
Ilustrasi BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Republik Indonesia telah mengeluarkan jaminan kesehatan untuk seluruh masyarakat di Indonesia, yaitu Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS). Keduanya adalah layanan proteksi kesehatan yang cukup terjangkau dengan manfaat yang beragam. Lalu, apa perbedaan KIS dan BPJS ini? 

BPJS adalah badan penyelenggara jaminan sosial dari program JKN yang sudah berlaku sejak 1 Januari 2014 lalu. Terdapat dua jenis BPJS, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Sementara, KIS adalah kartu identitas peserta jaminan kesehatan nasional yang diterbitkan oleh BPJS Kesehatan saat pemerintahan Presiden Jokowi untuk seluruh peserta dalam program JKN, termasuk juga penerima bantuan iuran. 

Berikut perbedaan JKN-KIS dan BPJS, serta cara mendaftarnya.

Perbedaan KIS dan BPJS

Secara fungsi keduanya memang sama-sama jaminan kesehatan yang dikeluarkan pemerintah untuk warga negara Indonesia, namun ada beberapa perbedaan JKN-KIS dan BPJS. 

1. Konsep Layanan

Perbedaan KIS dan BPJS yang pertama adalah konsep layanannya. Kartu Indonesia Sehat (KIS) adalah program jaminan kesehatan untuk warga negara Indonesia yang kurang mampu secara ekonomi. Sementara untuk BPJS, kewajiban ini diberikan untuk masyarakat di Indonesia dengan ekonomi yang lebih baik, termasuk Warga Negara Asing. Kewajiban tersebut diterapkan agar setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan yang terjamin. 

2. Lokasi Layanan Kesehatan

Perbedaan selanjutnya terletak pada lokasi layanan kesehatannya. Bagi Anda yang memiliki KIS, berhak mendapatkan layanan kesehatan pemerintah di mana saja, seperti di Puskesmas. Sedangkan untuk BPJS hanya dapat digunakan sesuai dengan nama fasilitas kesehatan atau Faskes yang tercantum di kartu. Biasanya terbagi menjadi tiga kelas layanan, mulai dari kelas 1, 2, dan 3. Iuran dan manfaatnya setiap kelas juga akan berbeda. 

3. Dari Segi Manfaat

Meskipun keduanya berfungsi sebagai layanan kesehatan yang telah dijamin oleh pemerintah, terdapat perbedaan dalam segi manfaat. Untuk pemegang KIS, tidak hanya dapat digunakan sebagai kartu akses pengobatan saja, namun juga dapat digunakan sebagai jaminan langkah pencegahan. Untuk BPJS, hanya dapat dimanfaatkan saat peserta jaminan membutuhkan penanganan medis. 

4. Pembayaran Iuran

Perbedaan KIS dan BPJS selanjutnya yaitu terkait pembayaran iuran. Bagi peserta KIS, tidak perlu melakukan pembayaran iuran setiap bulannya karena sudah ditanggung oleh pemerintah. Berbeda dengan BPJS yang mengharuskan pesertanya membayar iuran setiap bulan sesuai kelas Faskes yang didaftarkan. Namun jangan khawatir terkait pembayaran karena bisa dilakukan secara online tanpa harus datang ke kantor BPJS. 

5. Prosedur dan Layanan

Bagi peserta KIS, prosedur dan layanan kesehatannya tergolong terpadu dan setara. Sementara, peserta BPJS harus mendapatkan rujukan terlebih dahulu dari Faskes 1 jika membutuhkan perawatan yang lebih lanjut. 

6. Fasilitas

Terkait fasilitasnya, untuk peserta KIS adalah fasilitas kesehatan pada tingkat pertama atau disebut dengan Faskes 1 yang dapat digunakan di Faskes di mana pun. Lain halnya dengan BPJS yang dapat menggunakan fasilitas kesehatan di Faskes yang hanya tercantum pada kartu. 

7. Kartu Fisik

Perbedaan KIS dan BPJS yang terakhir adalah dari segi kartu. Dahulu KIS dan BPJS memiliki desain yang berbeda. Namun kini tidak ada perbedaan gambar kartu KIS maupun BPJS. Keduanya menggunakan desain yang sama sebagai identitas kepesertaan dalam Jaminan Kesehatan Nasional. 

Cara Daftar KIS atau BPJS

Saat ini pendaftaran KIS atau BPJS sudah bisa dilakukan secara online melalui aplikasi Mobile JKN yang dapat diunduh melalui Play Store atau App Store. Pastikan NIK KTP aktif, nomor HP dan email aktif, memilih fasilitas kesehatan terdekat, dan iuran bulanan wajib dipenuhi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemudian ikuti langkah di bawah ini:

  1. Setelah mengunduh, buka aplikasi Mobile JKN.
    2. Klik “Daftar”.
    3. Pilih menu “Pendaftaran Peserta Baru”.
    4. Klik “Saya Setuju” setelah membaca syarat dan ketentuan.
    5. Masukkan NIK KTP dan kode captcha.
    6. Klik “Selanjutnya”.
    7. Menunggu, akan dimunculkan data diri dan keluarga yang belum memiliki BPJS Kesehatan.
    8. Klik “Selanjutnya”.
    9. Masukkan data diri sesuai yang diminta dalam persyaratan.
    10. Pilih fasilitas kesehatan pertama, kelas perawatan, dan faskes gigi.
    11. Masukkan alamat email yang aktif, kemudian klik “Simpan”.
    12. Tunggu nomor verifikasi melalui email.
    13. Buka email dan salin nomor verifikasi ke Mobile JKN.
    14. Bayar iuran pertama sesuai nomor Virtual Account sesuai petunjuk.
    15. Setelah itu, BPJS Kesehatan akan aktif setelah melakukan pembayaran.
    16. Kartu dapat dicetak secara mandiri.

Cara Cek Aktif atau Tidaknya Kartu KIS dan BPJS

Jika kartu sudah mulai tidak aktif, tandanya Anda harus melakukan perubahan kepesertaan misal dari dari BPJS Kesehatan Perusahaan menjadi BPJS Mandiri atau sebaliknya. Berikut cara cek aktif atau tidaknya kartu KIS dan BPJS. 

1. Melalui SMS

Cara yang pertama melalui sms dengan cara, Ketik NOKANomor Kartu Indonesia Sehat Warga lalu kirim ke nomor 087775500400. Cara lainnya, pilihan KETIK NIK atau Nomor KTP

2. Melalui Aplikasi Android Mobile JKN

Anda dapat mengunduh terlebih dahulu aplikasi Mobile JKN di Play Store atau App Store kemudian lakukan Login. Namun jika belum pernah mendaftar, sebaiknya lakukan Sign Up atau Daftar terlebih dahulu. 

3. Telfon Care Center BPJS

Cara selanjutnya adalah Anda dapat menelpon care center BPJS di nomor 1500400 kemudian tanyakan status kepesertaan aktif atau tidaknya KIS atau BPJS.

4. Datang ke Kantor BPJS Kesehatan

Jika ketiga cara di atas belum berhasil Anda lakukan, cara yang terakhir adalah datang langsung ke Kantor BPJS Kesehatan terdekat. 

Nah itulah penjelasan terkait perbedaan KIS dan BPJS yang perlu Anda ketahui. Terdapat juga cara mendaftar dan cara cek aktif KIS atau BPJS ini. Jika dilihat dari perbedaannya, masing-masing terdapat kelebihan dan kekurangan, artinya Anda dapat menentukan sendiri akan menggunakan yang mana di antara KIS atau BPJS.  Semoga bermanfaat untuk Anda.

ANNITA RAHMAWATI DEWI

Pilihan Editor: Pemerintah Pusat Buka Izin Ekspor Pasir Laut, Ini Respons Gubernur Kepulauan Riau

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

2 hari lalu

Wakil presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi kawasan Rumah Susun (Rusun) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara pada hari ini, Rabu, 24 April 2024. Agenda ini merupakan kunjungan pertama usai KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pemenang pilpres 2024. TEMPO/Defara
Gibran Bakal Evaluasi KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Rakabuming Raka menyebut akan mengevaluasi program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) agar lebih tepat sasaran.


Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

5 hari lalu

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan pada sebuah panel bertajuk
Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.


Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

19 hari lalu

Suku Baduy, JKN Mempermudah Menjangkau Akses Kesehatan
Hari Kesehatan Sedunia, 269 Juta Penduduk Indonesia Telah Ikut Program JKN

Program JKN disebut telah mencegah 1,6 juta orang miskin dari kemiskinan yang lebih parah akibat pengeluaran biaya kesehatan rumah tangga.


BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

21 hari lalu

BPJS Kesehatan Sediakan Posko Pemeriksaan Kesehatan Gratis

BPJS Kesehatan kembali menghadirkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis.


4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

24 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta.
4 Jenis Kecelakaan yang Tak Dijamin BPJS Kesehatan, Bagaimana Prosedur Klaimnya?

Begini syarat dan ketentuan jika korban kecelakaan dapat ditanggung BPJS.


Pendaftaran Taruna Akmil TNI Buka Sampai 20 April 2024, Berikut 19 Syarat yang Harus Dipenuhi

25 hari lalu

Taruna melompat ke dalam laut saat latihan praktek (Lattek) Sea Survival di Makoarmatim, Surabaya, Jawa Timur, 20 Oktober 2015. Pada tahun pertama, pendidikan dimulai dari pendidikan integratif di Resimen Chandradimuka Akademi TNI antara Taruna Akmil, AAL dan AAU selama satu tahun, yang meliputi pendidikan dasar kemiliteran, pendidikan jiwa kemiliteran dan pendidikan dasar kematraan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Pendaftaran Taruna Akmil TNI Buka Sampai 20 April 2024, Berikut 19 Syarat yang Harus Dipenuhi

Rekrutmen terbuka pendaftaran Taruna Akmil diadakan TNI hingga 20 April 2024. Apa saja syarat yang harus dipenuhi dan daftar ulangnya.


4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

29 hari lalu

4 Jenis Kepesertaan BPJS Kesehatan, Cek Perbedaannya

Terdapat jenis-jenis kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu Penerima Bantuan Iuran (PBI) hingga Pekerja Penerima Upah. Berikut perbedaannya.


268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

29 hari lalu

Ilustrasi BPJS Kesehatan. Dok.TEMPO/Aditia Noviansyah
268 Juta Peserta JKN per Februari 2024, Dirut BPJS Kesehatan: Hampir Mencapai Target 98 Persen

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan per Februari 2024, terdapat 268 juta peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).


BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

30 hari lalu

BPJS Kesehatan Optimistis Indonesia Capai UHC di Tahun Ini

BPJS Kesehatan berkomitmen untuk menjamin seluruh penduduk Indonesia terdaftar dalam Program JKN.


Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

31 hari lalu

Suasana Rumah Sakit Unpad. Foto : Unpad
Rumah Sakit Unpad Mulai Beroperasi, Pasien Belum Ditanggung BPJS Kesehatan

Tenaga kesehatan Rumah Sakit Unpad berasal dari Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Farmasi, dan Psikologi di Unpad.