Sekarang telah banyak perusahaan telekomunikasi di dalam negeri yang terbuka untuk berkolaborasi dengan perusahaan pengembang skala kecil. “Kolaborasi ini memungkinkan perusahaan pengembang untuk meningkatkan bisnisnya,” kata Adhi.
Perusahaan pengembang AI dinilainya tidak perlu khawatir bakal kesulitan memasarkan produk. Alasannya karena akses pasar sudah sangat terbuka dengan keberadaan toko aplikasi semacam Google Playstore dan App Store. Begitu juga menurutnya soal akses pasar bagi pengembang hardware berbasis AI yang bisa dilakukan melalui berbagai platform lokapasar (marketplace).
Sementara SVP Solution Architect at Enterprise/Business Solution Directorate PT XL Axiata Tbk, Aun Abdul Wadud, mengatakan, kehadiran teknologi komunikasi 5G memungkinkan proses automasi di sektor industri berjalan lebih cepat dan canggih. Proses bisnis dan produksi yang kompleks di sejumlah sektor industri kini bisa dilakukan secara digital. Hasilnya, produktivitas bisa meningkat, efisien, dan mengurangi kesalahan manusia.
Pihaknya mengaku tengah gencar mengembangkan berbagai solusi bisnis berbasis teknologi machine learning dan AI. Teknologi 5G menurutnya berkapasitas sangat besar, dan dinilai cocok untuk dimanfaatkan sektor industry. “Kolaborasi dengan para pengembang teknologi AI diperlukan agar semakin banyak inovasi solusi bisnis yang lebih cerdas dan inovatif untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang,” katanya
Aneka solusi bisnis yang bisa dikembangkan dari teknologi kecerdasan buatan, kata Aun, antara lain sistem automasi untuk pemrosesan dokumen, manajemen rantai pasok, atau optimasi logistik. AI juga bisa digunakan untuk pengembangan produk dan layanan inovatif. Dengan menggunakan teknik pembelajaran mesin dan pengolahan bahasa alami, perusahaan dapat menciptakan asisten virtual, chatbot, atau sistem rekomendasi yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggan.
Dia mencontohkan sistem automasi yang dikembangkan XL Axiata pada salah satu site di Kalimantan untuk bisnis batu bara. "Pada industri mining yang sudah didukung 5G, truk-truk sudah tanpa sopir karena dikerjakan secara automasi,” katanya. Teknologi itu juga dilengkapi fitur early warning system untuk mencegah tabrakan dan lainnya.
Direktur Sekolah Bisnis dan Ekonomi Center of Excellence Universitas Prasetiya Mulya, Anton Sumarlin, mengatakan diperlukan lima komponen analis dalam merancang model bisnis yang tepat dan kuat, yaitu nilai, adaptasi, keunikan khusus, produk sulit atau bahkan tidak dapat ditiru oleh pesaing, dan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Pilihan Editor: J.CO Diduga Upselling ke Konsumen Viral di Media Sosial, Jaringan Bisnisnya Sampai ke Arab Saudi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini