TEMPO.CO, Jakarta - Wacana pembentukan OPEC versi nikel dikemukakan sejak akhir 2022 lalu dan mengemuka kembali pada pertengahan Mei 2023 dalam KTT G7 di Jepang. Bagaimana plus minusnya?
Pengamat ekonomi dari Center of Economic and Law Studies atau Celios Bhima Yudhistira mengungkapkan plus minus jika OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi) versi nikel jadi dibentuk.
"Manfaat dari pembentukan organisasi pengekspor nikel (adalah) daya tawar bersama yang lebih kuat dari negara produsen nikel terhadap importir, baik untuk industri aluminium maupun baterai kendaraan listrik," ujar Bhima pada Tempo lewat keterangan tertulis, Rabu, 31 Mei 2023.
Layaknya OPEC, lanjut dia, daya tawar bersama memungkinkan Indonesia mendapat harga nikel yang lebih layak berdasarkan standar internasional. Adapun manfaat kedua adalah stabilitas harga nikel.
"Selama ini, harga nikel lebih dikendalikan oleh sisi permintaan, sementara produsen nikel belum memaksimalkan peran dalam mendorong harga yang adil," beber Bhima.
Manfaat ketiga adalah stabilitas pasokan. Menurut Bhima, negara yang tergabung dalam organisasi pengekspor nikel memiliki kemampuan mengendalikan pasokan untuk mencapai titik harga tertentu.
Dia menilai hal tersebut sangat penting. Misalnya, kondisi produksi nikel Indonesia yang sedang didorong ternyata membuat pasokan berlebih di pasar global. "Sesama negara eksportir nikel bisa membuat estimasi berapa produksi yang ideal, sehingga tidak terjadi oversupply," tutur Direktur Celios tersebut.
Manfaat terakhir adalah adanya pertukaran informasi dan riset bersama sesama negara eksportir nikel. Contohnya, kata dia. adalah market intelligences yang memproyeksikan kebutuhan nikel dan pasar nikel dalam jangka panjang.