3. PT Labrosco Yal
Terjadi pencurian pasir skala besar dengan menggunakan alat berat di Morotai Selatan dan Morotai Timur oleh PT Labrosco Yal. Perusahaan itu berasal dari Halmahera Utara milik Djonny laos, adik Mantan Bupati Pulau Morotai, Benny Laos.
Pengambilan pasir oleh PT Labrosco mengakibatkan garis pantai menyusut. Berdasarkan pengamatan Tempo, garis pantai di Kecamatan Morotai Timur sepanjang 10 kilometer menyusut dan mendekati jalan raya. Garis pantai juga mendekati pemukiman, seperti di Desa Sambiki Baru dan tetangganya, Desa Daeo di Kecamatan Morotai Selatan.
Kebun kelapa milik warga juga mengalami abrasi. Kawasan mangrove di tempat wisata pantai Tanjung Pinang yang terletak di ujung Desam Sambiki Baru juga hilang. Menurut Kepala Desa Yustus Tata, penambangan pasir di wilayahnya dilakukan perusahaan konstruksi yang beralamat di Pandaga, Morotai Selatan.
"Tetapi sekarang aktivitasnya sudah berhenti sejak warga desa melakukan protes ke DPRD dan Pemerintah Kabupaten," ujar Yustus, dikutip dari Majalah Tempo edisi 30 April 2023.
Penambangan pasir di wilayah itu ditengarai tak berizin alias tambang ilegal. Anggota DPRD Kabupaten Pulau Morotai menduga ada praktik kotor pada aktivitas penambangan di Morotai Timur dan Morotai Selatan. Sebab, perusahaan yang menambang diketahui tidak mendapat rekomendasi dari desa dan izin tambang pasir atau galian C dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
Saat dimintai konfirmasi ihwal aktivitas penambangannya, PT Labrosco Yal tidak memberikan tanggapan. Tempo kemudian mendatangi kantor perusahaan ini dan bertemu Semi yang mengaku sebagai Koordinator Perwakilan PT Labrosco Yal. Dia membantah jika perusahaannya telah menambang pasir secara ilegal di Morotai Selatan.
Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku Utara Fachruddin Tukuboya mengaku baru mengetahui ada aktivitas penambangan pasir di Morotai Selatan. Pasalnya, kata dia, hingga saat ini pihaknya belum mendapat laporan mengenai penambangan pasir dari Kabupaten Pulau Morotai.
RIANI SANUSI PUTRI | YOGI EKA SAHPUTRA | BUDI NURGIANTO
Pilihan Editor: Soal Ekspor Pasir Laut, KKP: Kalau Sampai Merusak Lingkungan, Kami Hentikan