Luhut sebut kendaraan listrik dapat kurangi konsumsi impor energi
Menurut Luhut, electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik dapat mengurangi konsumsi impor energi Indonesia yang saat ini mencapai US$ 35 miliar atau setara dengan Rp 525,3 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.008) per tahun.
"Electric vehicle itu penting karena sebesar US$ 35 miliar, impor energi kita per tahun. Kalau kita kurangi lewat electric vehicle ini," kata Luhut.
Luhut juga membahas jika EV yang menggunakan batubara sebagai bahan pembangkit listrik, akan masuk dalam program pemerintah melalui Just Energy Transition Partnership (JETP).
"Batu bara itu sudah ada JETP, untuk upaya retirement coal fire (program pensiun pembangkit listrik tenaga batubara), sambil kita membangun renewable energy, hydro power, geothermal dan sebagainya, itu satu ekosistem," katanya.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengkritik kebijakan pemerintah menggelontorkan subsidi kendaraan listrik. Pemberian subsidi, menurut dia, bukan solusi masalah lingkungan hidup seperti polusi udara. Apalagi ketika pemilik kendaraan listrik adalah kalangan yang tidak memerlukan subsidi.
Jangan cuma pintar, tapi pakai hati
Luhut kemudian menyebut membangun bangsa tidak hanya bermodalkan pengetahuan, tapi juga dengan hati.
"Pintar oke, tapi kalau anda tidak punya hati, tidak akan bisa. Itu saya punya pengalaman dengan umur saya sekarang 76 tahun, saya rasakan itu," kata Luhut melalui akun instagram pribadinya yang dikutip Tempo pada Sabtu 27 Mei 2023.
"Jadi saya titip anda yang masih relatif muda, kamu kerja yang benar. Kalau itu bisa dikembangkan terus, kita akan menyelesaikan banyak masalah di Republik. Dari pada habis waktu kita untuk berpikir yang tidak jelas," kata Luhut.
Luhut mencontohkan program Artificial Intelligence yang sedang digarap oleh negara-negara maju. Menurutnya, itu bisa tergarap karena masyarakatnya fokus bekerja.
"Kita banyak sekali yang masih harus perbaiki, nah itu tidak bisa dikerjakan tanpa hati, tidak hanya knowledge," kata Luhut. "Dan ini tidak akan bisa dikerjakan oleh satu presiden, tidak akan bisa. Ini bisa dikerjakan mungkin sampai 3-4 presiden."
Sindir calon pemimpin yang umbar janji perubahan
Luhut pun turut menyindir calon pemimpin negara setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang kerap mengumbar janji perubahan.
"Saya berharap, presiden yang akan datang, bisa continue untuk melakukan. Bilang perubahan, apa sih yang mau diubah? Saya bingung yang mau diubah apa," katanya.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Pilihan Editor: Ragam Pernyataan Erick Thohir soal Rencana Merger BUMN Karya, Harap Masyarakat Tak Persepsi Buruk