"Kegiatan ini agar diikuti dengan upaya konkrit untuk memperluas diseminasi informasi dan peningkatan literasi, termasuk terkait potensi daerah dan kontribusi ekonomi syariah terhadap pembangunan nasional," ungkap Wapres.
Harapannya, Wapres menyebut akan mengundang partisipasi lebih banyak pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah ke depan.
"Roda pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang kita upayakan bersama ini terus bergulir dengan sejumlah capaian positif karena pangsa aktivitas usaha syariah tahun 2022 mencapai 45,66 persen terhadap perekonomian nasional, meningkat 3,45 persen dari tahun 2021," jelas Wapres.
Penguatan UMKM, menurut Wapres, menjadi salah satu prioritas. Sinergi dan kolaborasi pengembangan UMKM Industri Halal diarahkan untuk penguatan kapasitas usaha dan perluasan akses pembiayaan syariah yang terintegrasi.
"Peran keuangan sosial syariah bagi pemerataan ekonomi umat juga kian meningkat. Penyalurannya antara lain diarahkan guna mendukung pengentasan kemiskinan, menyokong ketahanan pangan, dan berbagai program lain dalam kerangka pengelolaan zakat dan wakaf yang lebih produktif," ungkap Wapres.
Wapres pun menilai berbagai capaian tersebut setidaknya memperlihatkan bagaimana ekonomi dan keuangan syariah telah berandil signifikan dalam gerak pembangunan yang mengedepankan asas inklusif, berkelanjutan, serta prinsip pemerataan dan keadilan.
Pilihan Editor: Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Generasi Muda dan Kaum Terdidik Tak Jadi Makelar Pembangunan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini