Aspek sebut manajemen Toko Gunung Agung tak akui keberadaan serikat pekerja
Bahkan, dia menambahkan, manajemen Toko Buku Gunung Agung tidak mau mengakui keberadaan serikat pekerja, dengan alasan yang dibuat-buat dan mengabaikan ketentuan perundangan yang berlaku. Padahal serikat pekerja Toko Buku Gunung Agung adalah serikat pekerja yang sah dan mendapatkan bukti pencatatan dari Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi, Jakarta Pusat.
Mirah menegaskan bahwa sikap yang ditunjukkan oleh manajemen Toko Buku Gunung Agung merupakan bentuk arogansi manajemen. Jika tetap bersikap arogan dan tidak memiliki iktikad baik, maka Aspek Indonesia akan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk mengadvokasi kasus PHK sepihak dan massal ini.
“Termasuk mempertimbangkan untuk melakukan aksi unjuk rasa di kantor pusat PT GA Tiga Belas. Tuntutannya adalah dibayarkannya hak-hak normatif pekerja, antara lain terkait upah pekerja, kompensasi dan hak-hak lain sesuai ketentuan perundangan-undangan yang berlaku,” ucap Mirah lebih jauh soal imbas PHK ratusan karyawan tersebut.
Apindo: tak bisa dihindari, tren toko buku menurun
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani merespons isu kebangkrutan dan pemutusan hubungan kerja di Toko Buku Gunung Agung. Menurutnya, fenomena itu terjadi tidak hanya di Indonesia. Sebab, kata dia, sejak 10 tahun terakhir industri buku mengalami kelesuan.
"Toko buku sudah tidak tren lagi karena orang pesan lewat online. Jadi, itu memang hal yang tidak bisa dihindari," kata Hariyadi ketika ditemui di sela agenda Rakernas GIPI di Hotel Raffles Jakarta, Selasa, 23 Mei 2023.