Melalui Program Ritta tersebut nantinya masyarakat sektor informal, seperti pemulung dan tukang sapu jalanan, bisa memiliki rumah tahan gempa tipe 18 dengan luas kavling 72 meter persegi.
Dalam Program Ritta, Pemerintah Kota Prabumulih akan menyiapkan tanah seluas dua hektare untuk lokasi pembangunan sekitar 100 rumah tahan gempa. Rumah-rumah tersebut dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR.
“Pemerintah Daerah Prabumulih sudah menyiapkan lahan dua hektare untuk 100 unit rumah. Kementerian PUPR menyiapkan site plan dan pembangunan rumah tahan gempa Risha yakni rumah inti tipe 18 yang bisa dikembangkan lagi dengan luas kavling 6 x 12 meter atau 72 meter persegi,” kata Fitrah Nur.
Untuk mendukung mata pencaharian masyarakat yang bekerja sebagai pemulung tersebut, imbuh Fitrah Nur, Direktorat Jenderal Perumahan juga akan bekerja sama dengan Direktorat Cipta Karya untuk mempersiapkan pemotong plastik, sehingga plastik yang terkumpul bisa diolah menjadi biji plastik yang bisa dijual dengan harga yang bersaing.
“Kami berharap Program Ritta ini bisa berjalan dengan lancar di lapangan dan diduplikasi oleh pemerintah daerah lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Fitrah Nur.
Pilihan Editor: Tiket Konser Coldplay di Jakarta Seharga Rp 11 Juta Habis Dipesan Dalam Waktu 6 Menit
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini