TEMPO.CO, Jakarta - Forum Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G7 rencananya bakal diadakan di Jepang pada 21 Mei 2023, turut menghadirkan forum kementerian yang mengundang jajaran menteri terkait negara peserta G7. Namun demikian, selain jajaran kementerian terkait negara G7, forum kementerian yang diselenggarakan sebelum KTT G7 juga turut mengundang negara mitra.
Salah satu pihak mitra yang diundang, yakni Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani dan berkesempatan berbicara di forum yang tidak hanya melibatkan negara peserta G7 dan negara mitra, tetapi juga turut mengundang Bank Sentral Negara G7.
Dalam pertemuan yang diadakan di Niigata, Jepang pada 11-12 Mei 2023, Menteri Sri Mulyani turut menyampaikan permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh negara berkembang.
Risiko-risiko Negara Berkembang
“Negara berkembang masih mengalami risiko dampak luka memar (scarring effect) sebagai dampak pandemi, tensi geopolitik yang terus menguat, dan efek rambatan dari kebijakan pengetatan moneter di berbagai negara. Disinilah peran vital G7 dan G20,” ujar Sri Mulyani seperti dikutip dari laman ANTARA pada Sabtu, 13 Mei 2023.
Selain itu, Sri Mulyani juga turut mengungkapkan bahwa negara berkembang juga berada di tengah tantangan global yang dihadapkan pada risiko sektor keuangan yang tidak stabil, geopolitik, dan perkembangan kecerdasan buatan. Sementara itu, pendanaan berbiaya tinggi (high-cost financing) turut menjadi salah satu tantangan berat bagi negara berkembang.
Dengan demikian, penguatan kerja sama internasional, termasuk peran bank pembangunan multilateral dalam mendukung prioritas pembangunan di negara-negara berkembang sangat diperlukan.
Dalam hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga turut menuturkan Indonesia bersama dengan negara anggota G20 yang telah membentuk Pandemic Fund pada masa presidensi G20 2022, yang ditujukan untuk menguatkan kemampuan dan kesiapan negara berkembang dalam merespons risiko terjadinya pandemi selanjutnya secara lebih baik.
Tantangan Ekonomi Global
Dalam forum tersebut, selain penyampaian tantangan ekonomi negara berkembang yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, forum tersebut juga turut membahas tentang tantangan ekonomi global negara G7. Seperti dilansir dari publikasi consilium.europa.eu, berikut beberapa tantangan ekonomi global yang didasarkan pada pertemuan tersebut.
- Inflasi Ekonomi Akibat Agresi Rusia
Agresi militer yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian global, termasuk tekanan inflasi, rantai suplai terhambat, dan meningkatkan kekhawatiran dalam stok pangan dan energi. Sebagai upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, forum G7 tersebut kompak mendukung Ukraina dan mengutuk agresi militer Rusia terhadap Ukraina.
- Utang Amerika Serikat yang Semakin Tinggi
Kekhawatiran global mulai meningkat karena utang Amerika Serikat yang mulai merangkak naik hingga menyentuh angka 31,4 triliun USD. Dengan semakin meningkatnya utang tersebut, dikhawatirkan akan mendorong Amerika Serikat ke dalam jurang resesi dan membuat hilangnya ribuan pekerjaan di Amerika Serikat, meskipun dampak terbesarnya di ekonomi Amerika Serikat, tetapi sebagai negara sentral tentunya hal tersebut akan berdampak pada ekonomi global.
- Krisis Perbankan
Seperti dilansir dari laman weforum.org, forum finansial yang mempertemukan menteri finansial negara peserta G7 tersebut juga turut membahas tentang krisis perbankan global. Pembahasan tersebut dipicu oleh jatuhnya Bank First Republic yang turut menyebarkan kekhawatiran akan sektor perbankan Amerika Serikat.
Merespon hal tersebut, forum yang turut dihadiri oleh Gubernur Bank Sentral dari negara peserta KTT G7 menghendaki untuk penerbitan regulasi yang lebih jelas dan bersifat akomodatif pada berbagai risiko yang ada dalam sektor finansial, termasuk bank berbasis digital.
Pilihan editor : Indonesia Diundang Hadiri KTT G7 di Jepang: Profil dan Kilas Balik Pendirian Forum G7
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.