Selain itu, kata dia, suplai bahan baku nantinya akan terstandar dengan mutu yang baik. "Budidaya ikan gabus kita sudah berhasil mendapatkan ikan gabus F3, kemungkinan akhir tahun ini F4 atau keturunan keempat,” ucapnya.
Dia menjelaskan, pihaknya berfokus mengembangkan produk kesehatan untuk ibu dan anak yang bersumber dari bahan alam Indonesia. Produk berbahan baku ikan gabus tersedia untuk ibu hamil, melahirkan, menyusui dan anak-anak.
“Untuk ketersedian bahan baku, kami membudidaya ikan gabus dengan pakan organik magot dan indukan ikan hasil domestikasi sehingga sustainability. Kualitas produk tetap terjaga,” ucap Sutrisno.
Kolaborasi riset dilakukan Universitas Binus, Pemkab Sergai, Universitas Sumatera Utara (USU) dan PT MMP, meniliti kekurangan gizi kronis pada anak di Sergai. Penelitian dilakukan selama enam bulan di 20 Puskesmas, 6 kelurahan dan 243 desa. Hasilnya membuktikan bahwa pemberian sirup kombinasi eskstrak ikan gabus, meniran, temulawak dan madu berhasil menurunkan stunting hingga 38 persen.
Pilihan Editor: Minat Konsumsi Tinggi, KKP Kembangkan Budidaya Tilapia di Papua
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini