TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mengembangkan budidaya ikan nila atau tilapia di Papua. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tebe Haeru Rahayu mengatakan langkah tersebut merupakan salah satu upaya meningkatkan produksi perikanan budidaya nasional.
"Selain karena ketersediaan lahan, minat konsumsi ikan nila di Papua juga tinggi," ujar Tebe, dikutip lewat keterangan tertulis pada Jumat, 24 Maret 2023.
Menurutnya, Papua mempunyai potensi lahan sangat luas, termasuk di Jayapura. Sehingga, cocok untuk pengembangan budidaya ikan nila. Selain itu, dia menilai minat konsumsi ikan nila masyarakat Papua sangat tinggi.
Tebe pun berharap upaya ini mampu meningkatkan produksi dan ekonomi di Jayapura dan Papua pada umumnya. Dia berujar pengembangan budidaya ikan nila di Papua ini diharapkan mampu mendukung peningkatan produksi budidaya ikan nila nasional yang ditargetkan mencapai sekitar 2 juta ton di tahun 2023.
Menurut Tebe, budidaya ikan nila di Papua juga mampu memenuhi permintaan pasar terhadap komoditas ini yang juga meningkat. Selain untuk konsumsi lokal, ia menjelaskan ikan ini juga merupakan komoditas ekspor terutama ke Amerika Serikat, yang diekspor dalam bentuk fillet.
Lebih lanjut, Tebe menambahkan bahwa saat ini bisnis budidaya ikan nila masih menjadi salah satu bisnis yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Pasalnya, pengelolaan budidaya yang relatif mudah. Komoditas ikan nila, kata dia, juga sangat diminati masyarakat dan memiliki daya tahan yang baik terhadap penyakit.
Ia berujar ikan nila termasuk ikan yang kuat terhadap serangan penyakit dengan masa pemeliharaan hanya tiga sampai dengan empat bulan. "Makanya komoditas ini sangat cocok untuk menjadi usaha dan bisnis budidaya di masyarakat, karena sangat menjanjikan dan peluang menghasilkan keuntungan lebih besar” ujarnya.
Adapun berdasarkan trademap tahun 2021, ia menuturkan Indonesia berada di posisi ke lima sebagai negara pengekspor produk ikan nila di pasar global. Karena itu, KKP menyatakan ikan nila akan menjadi prioritas untuk terus kami kembangkan, selain udang dan komoditas lainnya.