Namun, Alfons menambahkan, jika dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kecurigaan korban, diperkirakan waktu yang dibutuhkan adalah 12 hari. Jadi, Alfons menilai, aksi peretasan diperkirakan terjadi sejak libur Lebaran.
“Akibat kebocoran data, nasabah dengan saldo yang tidak wajar akan terekspose dan menjadi perhatian publik, kantor pajak, dan pihak berwenang,” kata dia.
Selain itu, data sensitif seperti kredensial mobile banking atau m-banking, internet banking, email, dan lainnya akan bocor. Untuk nasabah, Alfons berharap pemilik akun segera mengganti semua kredensial m-banking, internet banking, dan pin ATM.
“Data pribadi karyawan dan nasabah sangat berpotensi dibocorkan. Harap semua karyawan, nasabah, dan pihak yang terafiliasi dengan bank menyadari hal ini dan mempersiapkan mitigasinya,” kata Alfons.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyebutkan adanya indikasi serangan siber dalam gangguan layanan BSI yang terjadi sejak Senin, 8 Mei 2023. Oleh sebab itu, pihaknya melakukan evaluasi dan temporary switch off untuk memastikan keamanan sistem BSI.
"Soal dugaan serangan siber, pada dasarnya butuh pembuktian lebih lanjut dari audit dan digital forensik,” ujar Hery, Kamis, 11 Mei 2023.
MOH KHORY ALFARIZI | RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Mulai 1 Juni KAI Berlakukan Gapeka 2023, Ada Tiga Perjalanan Baru dari Stasiun Gambir
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini