TEMPO.CO, Jakarta - Konser grup musik Coldplay menjadi salah satu yang paling ditunggu masyarakat di Tanah Air. Konser yang digelar pada 15 November 2023 itu akan menjadi yang pertama kalinya di Jakarta. Sebelumnya pada 2017 sempat batal karena masalah izin dan saat itu Stadion Gelora Bung Karno atau GBK sedang direnovasi dalam rangka persiapan untuk Asian Games.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, memberikan gambaran umum dari potensi dampak dari konser Coldplay bagi perekonomian. Dia menjelaskan saat ini ada efek pasca-pandemi Covid-19, di mana pengeluaran rekreasi masyarakat meningkat bahkan bisa lebih tinggi dari sebelum pandemi termasuk untuk acara konser musik.
“Masyarakat bosan selama pandemi sehingga setelah mobilitas longgar, langsung mengeluarkan belanja rekreasi,” ujar dia saat dihubungi pada Jumat, 12 Mei 2023.
Adapun soal potensi keuntungannya, menurut Bhima, tentu berbeda-beda, tergantung dari grup band atau artis yang didatangkan, termasuk jumlah penonton atau penjualan tiket hingga merchandise. Dia mengatakan, angkanya cukup variatif, tapi bisa sampai pendapatan totalnya puluhan miliar per konser kalau artis yang tampil papan atas.
Selain itu, kata Bhima, mendatangkan artis internasional juga akan bergantung pada tren dan basis penggemarnya. Dia mencotntohkan, jika tren Korean Pop atau K-Pop masih laris dan fan base-nya cukup besar bisa saja membludak penjualan tiketnya.
“Perbedaan mungkin dari kelas penonton dan harga tiket artis internasional dipersepsikan lebih mahal. Jadi relatif. Banyak juga artis lokal yang punya daya tarik datangkan pendapatan dari tiket,” ucap Bhima.
Selanjutnya: Konser Coldplay di Jakarta itu bertajuk ...