TEMPO.CO, Jakarta - Penanaman Modal Asing atau PMA pada triwulan I 2023 menembus US$ 177 triliun. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Singapura kembali menjadi negara asal PMA terbesar.
"Realisasi investasi tertinggi dari Singapura sebesar US$ 4,3 miliar," ujar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan pada Jumat, 28 April 2023.
Kemudian di urutan kedua, negara asal PMA terbesar adalah Hong Kong dengan realisasi investasi sebesar US$ 1,5 miliar. Hong Kong telah menggeser posisi China yang kini berada di urutan ketiga dengan realisasi investasi sebesar US$ 1,2 miliar. Lalu disusul PMA dari Jepang sebesar US$ 1 miliar dan dari Amerika Serikat sebesar US$ 0,8 miliar.
Bahlil berujar Amerika sedang membangun smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur. Pembangunan smelter tersebut, kata dia, direncanakan selesai konstruksinya pada tahun ini. Menurutnya, smelter tembaga itu akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.
Realisasi PMA tertinggi terjadi pada sektor manufaktur, khususnya industri logam pada triwulan I 2023 ini, yaitu sebesar US$ 2,9 miliar. Kemudian di urutan kedua, tercatat realisasi investasi di industri transportasi, gudang, dan telekomunikasi mencapai US$ 1,2 miliar. Lalu diikuti oleh industri kimia dan farmasi yang mencapai US$ 1,1 miliar, industri pertambangan sebesar US$ 0,9 miliar, serta industri kertas dan percetakan US$ 0,8 miliar.
Selanjutnya: Bahlil menilai pencapaian tersebut menunjukkan....