Pendapatan bersih perseroan ini ditopang oleh pendapatan dari bisnis on-demand sebesar Rp 2,93 triliun, teknologi keuangan sebesar Rp 244,2 miliar, dan e-commerce sebesar Rp 2,23 triliun.
Selain itu, pendapatan dari bisnis logistik sebesar Rp 547,1 miliar, dan segmen lainnya sebesar Rp 19,26 miliar.
“Dengan tercapainya margin kontribusi-kontribusi positif keseluruhan Grup pada kuartal ini, perseroan berada pada titik penting di tengah upaya mendorong profitabilitas seluruh unit bisnis,” ujar Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo.
Kemudian, EBITDA yang disesuaikan GoTo tumbuh 67 persen yoy menjadi Rp 1,6 triliun pada kuartal I 2023, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yang didukung oleh kinerja kuat khususnya dari unit bisnis On-Demand Services dan E-Commerce.
Jumlah kas dan setara kas perseroan sebesar Rp 26,8 triliun dan fasilitas kredit sekitar Rp 4,65 triliun, yang mana Rp 1,5 triliun telah digunakan per 31 Maret 2023.
Jumlah liabilitas perseroan tercatat Rp 15,6 triliun pada akhir Maret 2023, sedangkan, jumlah ekuitas tercatat Rp 120,3 triliun, sehingga jumlah aset perseroan senilai Rp 135,95 triliun pada kuartal I 2023.
Pilihan Editor: Antisipasi Potensi El Nino Picu Inflasi, Bapanas Bersiap Jaga Stabilitas Harga Pangan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini