TEMPO.CO, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat kendaraan yang meninggalkan wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi atau Jabotabek pada H+1 Lebaran Idul Fitri 2023 masih terpantau tinggi. Tercatat 200.920 kendaraan meninggalkan Jabotabek atau naik 25,2 persen jika dibandingkan lalu lintas normal, yaitu total 160.473 kendaraan.
"Lalu lintas masih didominasi menuju arah timur, yaitu Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama yang mencapai 71.191 kendaraan, naik hingga 114,5 persen terhadap lalu lintas normal," ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana dalam keterangannya pada Ahad, 23 April 2023.
Adapun kendaraan yang keluar meninggalkan Jabotabek berasal dari empat Gerbang Tol (GT) Barrier Utama, yaitu GT Cikupa (arah Merak), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung).
Menurut Jasa Marga, terjadi kenaikan yang signifikan untuk lalu lintas yang mengarah ke Bandung melalui GT Kalihurip Utama. Jumlahnya mencapai 47.596 kendaraan atau naik 26,2 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal.
Sementara itu, kendaraan yang berangka ke arah Puncak mencapai 41.050 unit. Jumlah ini lebih rendah 1,9 persen dari lalu lintas normal. Sedangkan kendaraan yang bergerak ke arah Merak sebanyak 41.083 kendaraan, lebih rendah 14,0 persen dari lalu lintas normal.
Lebih lanjut, Lisye menjelaskan distribusi lalu lintas yang meninggalkan Jabotabek ke arah timur, yakni melalui Transjawa dan Bandung sebesar 59,1 persen. Sedangkan ke arah barat yakni Merak sebesar 20,4 persen. Lalu ke arah selatan atau Puncak sebesar 20,4 persen.
Selain itu, Jasa Marga juga mencatat jumlah kendaraan yang masuk ke Jabotabek pada H+1 Lebaran 2023 masih lebih rendah jika dibandingkan dengan lalu lintas normal. Untuk kendaraan yang masuk ke wilayah Jabotabek pada periode yang sama, kata Lisye, tercatat lebih rendah dibandingkan dengan periode normal.
Sedangkan pada hari Lebaran kemarin, Jasa Marga mencatat total kendaraan mencapai 111.558 unit atau lebih rendah hingga 16,7 persen dari periode normal. "Jumlah ini juga merupakan kumulatif dari empat gerbang tol utama di arah timur, barat dan selatan,” kata Lisye.
Karena lalu lintas mudik masih tinggi, Lisye mengimbau masyarakat yang saat ini masih berada di kampung halaman untuk mengatur waktu perjalanan kembali ke Jabotabek. Bagi masyarakat yang masih memiliki waktu cukup fleksibel, ia menyarankan untuk menggeser perjalanan kembali ke Jabotabek pada periode 26-30 April 2023 agar perjalanan yang lebih nyaman. Selain itu, pemudik yang melakukan balik pada tanggal tersebut akan mendapatkan diskon tarif tol sebesar 20 persen.
Periode arus balik sendiri memiliki jumlah hari yang cukup pendek jika dibandingkan dengan arus mudik. Tahun ini, Jasa Marga memprediksi puncak arus balik jatuh pada Senin-Selasa, 24-25 April 2023. "Untuk menghindari penumpukan kendaraan, kami mengimbau masyarakat untuk menghindari juga perjalanan di waktu favorit, seperti pagi dan malam hari,” tuturnya.
Baca juga: Diskon Tarif Tol 20 Persen Arus Balik Lebaran, Ini Detail Tanggal dan Tarifnya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.