"Komentar hawkish the Fed meningkatkan risiko bahwa the Fed dapat melakukan lebih banyak pengetatan setelah Mei dan suku bunga mungkin perlu tetap lebih tinggi lebih lama," tambah Moya. "Agar inflasi dapat ditaklukkan, kita perlu melihat kesulitan ekonomi dan itu akan mendukung kasus bullish untuk emas."
Sementara itu, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada Jumat bahwa resesi AS mungkin terjadi karena kenaikan tajam suku bunga Federal Reserve selama setahun terakhir menyaring sepenuhnya perekonomian. Dia mendesak bank sentral untuk berhati-hati dalam mengambil kebijakan.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Jumat, Presiden Federal Reserve Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa satu lagi kenaikan suku bunga seperempat poin persentase dapat memungkinkan Federal Reserve untuk mengakhiri siklus pengetatannya dengan keyakinan bahwa inflasi akan terus kembali ke target bank sentral 2,0 persen.
Data ekonomi yang dirilis Jumat beragam. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga impor AS turun 0,6 persen pada Maret setelah tergelincir 0,2 persen yang direvisi pada Februari, jauh lebih besar dari yang diharapkan. Harga impor AS anjlok 4,6 persen secara tahun ke tahun.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan ritel AS turun satu persen pada Maret secara bulan ke bulan. Ini lebih curam dari penurunan 0,4 persen yang diperkirakan, dan di atas penurunan 0,2 persen yang direvisi pada bulan sebelumnya.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 46,50 sen atau 1,79 persen, menjadi ditutup pada US$ 25,46 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli merosot US$ 11,50 atau 1,08 persen, menjadi menetap pada US$ 1.054,00 per ounce.
Pilihan Editor: Menjelang Idul Fitri, ASN Dilarang Pakai Mobil Dinas untuk Mudik dan Terima Parsel Lebaran
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini