TEMPO.CO, Jakarta - Sri Mulyani, Menteri Keuangan atau Menkeu sekaligus nggota Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) mengklaim bahwa telah menerima nerima 200 laporan hasil analisis (LHA) dan laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari total 300 surat yang dikirimkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sebanyak 189 (surat) telah selesai ditindaklanjuti dan mengakibatkan hukuman disiplin bagi 193 pegawai sejak 2009 sampai 2023.
Profil Sri Mulyani
Dilansir kemenkeu.go.id, Sri Mulyani Indrawati merupakan perempuan kelahiran Bandar Lampung pada 26 Agustus 1962. Perempuan yang lebih dikenal dengan nama Sri Mulyanii ini menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1986). Setelah itu, melanjutkan pendidikannya di University of Illinois at Urbana Champaign, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar Master of Science of Policy Economics (1990). Sri Mulyani mendapatkan gelar Ph.D. in Economics (1992).
Sri Mulyani merupakan Executive Director pada International Monetary Fund (IMF) mewakili 12 negara di Asia Tenggara (South East Asia/SEA Group) sejak 1 November 2002. Sebelumnya, sejak Juni 1998, Sri Mulyani telah menjabat sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI). Pada 21 Oktober 2004, Sri Mulyani mendapatkan penugasan pertama di Kabinet sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar.. Pada 1 Juni 2010 Sri Mulyani menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Pada 27 Juli 2016, Sri Mulyani dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Keuangan kembali dalam Kabinet Kerja.
Pada 2018, Sri Mulyani Indrawati terpilih kembali menjadi Best Minister in the World pada World Government Summit di Dubai. Masih pada tahun yang sama, Global Markets memilihnya menjadi Finance Minister of the Year - East Asia Pacific. Gelar tersebut diberikan saat berlangsungnya IMF-World Bank Group Annual Meetings di Bali.
Pada 2019, Sri Mulyani kembali dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia. Penghargaan ini diperoleh tiga tahun berturut-turut setelah sebelumnya diperoleh pada 2017 dan 2018. Pada 2020, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific, sebagai penghargaan atas upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Pilihan Editor: Sri Mulyani Ungkap Detail 300 Surat PPATK Lengkap dengan Jumlah Transaksinya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.