Dari sisi pasokan, survei oleh Reuters pada lima analis industri menyebutkan persediaan minyak mentah komersial AS turun sekitar 1,3 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 April 2023. Badan Informasi Energi AS (EIA) dijadwalkan akan merilis data persediaan minyak mingguannya pada Rabu.
Sementara itu, analis pasar senior di OANDA, Edward Moya, menyatakan harga minyak mentah mempertahankan kenaikan sebelumnya setelah laporan prospek energi jangka pendek oleh EIA tidak mengandung guncangan produksi besar-besaran. Selain itu ada faktor peningkatan permintaan yang stabil selama beberapa tahun ke depan.
Meski begitu, data dari Cina menunjukkan inflasi konsumen pada Maret naik pada laju paling lambat sejak September 2021. Hal ini menunjukkan pelemahan permintaan berlanjut dalam pemulihan ekonomi yang tidak merata.
Secara umum, konsumsi bahan bakar cair global diprediksi meningkat 1,4 juta barel per hari pada 2023 dan sebesar 1,8 juta barel per hari pada 2024. Hal ini didapat dari laporan prospek energi jangka pendek terbaru yang dikeluarkan pada Selasa. Prakiraan konsumsi tersebut tidak berubah dari laporan bulanan sebelumnya.
ANTARA
Pilihan Editor: Harga Minyak Mentah Merosot, WTI di Posisi USD 79,74 per Barel
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.