TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia atau LSI mengungkap publik sama-sama percaya dengan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal transaksi janggal Rp 349 triliun di Kementerian Keuangan. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan.
Menurut Djayadi, sebanyak 67,6 persen masyarakat percaya ada transaksi janggal di Kemenkeu seperti yang disampaikan oleh Mahfud MD. “Yang tidak percaya sekitar 18,1 persen, selebihnya menyatakan tidak tahu,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Ahad, 9 April 2023.
Kemudian, survei itu juga mempertanyakan apakah masyarakat tahu bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan aliran dana yang disebut tidak wajar itu tidak seluruhnya ada di Kemenkeu. Sekitar 50 persen dari yang tahu tentang kabar ini menyatakan bahwa mereka tahu pernyataan tersebut.
“Di antara yang tahu tersebut sebanyak 66,7 persen percaya dengan Ibu Sri Mulyani,” ucap Djayadi.
Sehingga jika melihat data tersebut, menurut dia, baik terhadap Mahfud MD maupun Sri Mulyani, masyarakat sama-sama percaya terhadap keduanya. Alasannya, pernyataan Mahfud MD dan Sri Mulyani tidak terlalu kontradiktif.
“Kalau misalnya Sri Mulyani menyatakan tidak ada, mungkin persepsi masyarakat beda,” tutur dia.
LSI juga mengungkap bahwa survei yang dilakukan dengan metodologi survei telepon itu mengungkap bahwa isu itu cukup populer dan tampaknya masyarakat menaruh perhatian yang cukup tinggi terhadap isu tersebut.
“Ada 35,5 persen masyarakat yang mengikuti berita itu atau yang tahu bahwa ada berita soal aliran dana tidak wajar sebesar lebih dari Rp 300 triliun tersebut,” ucap Djayadi.
LSI melakukan survei dengan metodologi survei telepon karena memiliki data populasi pemilih Indonesia yang bisa terjangkau oleh telepon atau cellphone (handphone) itu mencakup 83 persen dari total populasi nasional. Usianya 17 tahun ke atas.
Lembaga tersebut mengambil sampel dengan metode random digit dialing (RDD) yang merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dari proses RDD itu terpilih sebanyak 1.229 responden melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error survei diperkirakan adalah 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dilakukan oleh para telepon caller yang sudah dilatih. Ada 27.428 nomor yang didapatkan melalui RDD, yang memenuhi syarat 1489, dari angka itu yang berhasil di wawancara 1.229. Ini adalah sampel yang representatif secara nasional.
Baca juga: Promo Tiket Pesawat Lion Air: Penerbangan dari Jakarta ke Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Pontianak
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.