Dalam penjelasannya, Anne mengatakan pihaknya merencanakan 'pengadaan kereta bukan baru' untuk mengganti kereta yang rencananya akan dikonservasi mulai tahun 2023 ini. "Adapun jumlah kereta yang akan dikonservasi sebanyak 10 pada tahun 2023, dan 19 pada tahun 2024," ujarnya dalam keterangan tertulis awal Februari 2023 lalu.
KCI telah melakukan Forum Group Discussion (FGD) terlebih dulu dengan melibatkan stakeholders dari kementerian, pengamat dan komunitas pengguna commuter line. “Hasilnya, impor kereta bukan baru memang menjadi pilihan utama untuk menggantikan kereta-kereta yang dikonservasi," ujar Anne.
Menurut hitungan KCI, setelah interior dan eksterior kereta tersebut diganti, TKDN setiap trainset menjadi 40 persen. Jumlah ini berada di atas standar yang ada.
Namun Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan importasi KRL tidak boleh terulang lagi. “Catatan yang terpenting adalah perencanaan kebutuhan kereta api seharusnya lebih terstruktur dan sistematis, jangka menengah dan jangka panjang,” ujar Agus pada 4 Maret 2023.
Tak hanya itu, Agus juga menyoroti soal penggunaan produksi hasil industri dalam negeri dan tetap mendorong kebijakan retrofit atau penambahan teknologi atau fitur baru pada sistem lama agar tetap tercipta penyerapan tenaga kerja.
Belakangan BPKP dilibatkan untuk mengaudit sebelum rencana impor KRL bekas itu benar-benar direalisasikan. "Jadi barang itu dilihat nggak melalui tangan ketiga, dan kemudian nanti harganya supaya harga yang benar. Jangan sampai ada penyimpangan-penyimpangan harga," ucap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Pilihan Editor: Dukung Impor KRL Bekas dari Jepang, Luhut Minta BPKP Lakukan Audit
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.