TEMPO.CO, Jakarta - Upik, 40 tahun, salah satu pedagang di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur mengeluhkan kenaikan harga garam dan bawang bombay menjelang Lebaran tahun ini. Saat dikunjungi oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di kiosnya, ia mengungkapkan harga kedua komoditas itu melonjak hingga di atas 100 persen.
"Tolong Pak ini bawang bombay dan garam naiknya tinggi. Luar biasa ini naiknya," ucapnya Upik, Senin, 3 April 2023.
Ia menuturkan harga satu karung garam berisi 50 kilogram yang biasanya seharga Rp 100.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp 350.000 per kilogram. Sementara harga satu karung bawang bombay berisi 20 kilogram melonjak dari Rp 230.000 per kilogram menjadi Rp 600.000 per kilogram.
Sementara itu, Zulkifli Hasan berujar pihaknya bersama Bapanas akan mengecek ihwal kenaikan harga dua komoditas ini. Menurut dia, kenaikan harga garam konsumsi harus ditelusuri lebih lanjut lantaran Indonesia tidak mengimpor komoditas tersebut. "Harus dicek, apalagi ini garam lokal kan," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Arief pun berjanji akan memeriksa rantai pasoknya agar diketahui alasan kenaikan harga ini. Sebagai mantan Direktur PT Garam, Arief mengaku memahami bahwa harga garam konsumsi seharusnya sangat murah. Terlebih, kata dia, saat musim panas seperti sekarang.
"Makanya akan kami cek bersama Pak Mendag karena harga lagi bagus harusnya," tutur Arief.
Adapun berdasarkan laman Info Pangan Jakarta, harga garam naik menjadi Rp 4.852 per kilogram. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau Ikappi juga sebelumnya mengungkapkan harga garam sangat tinggi sejak sebelum Ramadhan bersamaan dengan daging, telur, ayam, dan gula pasir.
Baca juga: Kasus Ekspor Emas Rp 189 Triliun di Bea Cukai, Ini Penjelasan Lengkap Stafsus Sri Mulyani
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.