TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi harga minyak dunia menguat di rentang 71,86 hingga 75,92 per dolar AS per barel dalam perdagangan hari ini, Kamis, 30 Maret 2023. Sebelumnya, dalam penutupan pasar pada Rabu malam, 29 Maret 2023, harga minyak dunia menguat di level 73,95 per dolar AS per barel.
Ibrahim berujar, harga minyak naik untuk sesi ketiga berturut-turut pada hari Rabu karena penghentian beberapa ekspor dari Kurdistan Irak meningkatkan kekhawatiran pengetatan pasokan. “Selain itu, karena meredanya kekhawatiran krisis perbankan global yang mendukung sentimen risiko di pasar yang lebih luas,” kata Ibrahim lewat keterangannya, Rabu malam, 29 Maret 2023.
Dia mengatakan ekspor minyak mentah sebesar 450.000 barel per hari dari wilayah Kurdistan Utara dihentikan pada hari Sabtu, menyusul keputusan arbitrase yang mengonfirmasi persetujuan Baghdad diperlukan untuk mengirimkan minyak.
Sementara, pada hari Rabu, perusahaan minyak Norwegia DNO mengatakan telah mulai menghentikan produksi di ladangnya di Kurdistan. Adapun ladang Tawke dan Peshkabir milik perusahaan menghasilkan rata-rata 107.000 barel per hari pada 2022, seperempat dari total ekspor Kurdi.
“Semakin lama penghentian berlanjut, prospek pasokan akan semakin ketat. Dan kekhawatiran pasokan akan terus mendukung harga minyak, sementara perselisihan antarnegara minyak terus berlanjut," kata Ibrahim.
Ibrahim menilai rebound harga minyak baru-baru ini didorong oleh sentimen risiko yang telah pulih sampai batas tertentu. Selain itu, harga minyak mendapat dukungan dari penurunan persediaan minyak mentah AS. “Menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa, stok minyak mentah turun 6,1 juta barel,” kata dia.
Di sisi lain, pemogokan serikat pekerja di Prancis dan Jerman membuat aktivitas ekonomi di kedua negara terhenti minggu ini, menunjukkan beberapa kelemahan jangka pendek dalam permintaan minyak. Kilang Prancis mengalami operasi yang terus menerus, sedangkan perjalanan udara dan transportasi umum Jerman terganggu.
“Pasar minyak sekarang menunggu data aktivitas bisnis dari China minggu ini untuk mengukur keadaan pemulihan ekonomi di importir minyak mentah terbesar dunia,” ujar Ibrahim.
Pilihan Editor: Harga Minyak Dunia Hari Ini Diprediksi Melemah hingga USD 81,09 per Barel
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini