TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa mengatakan bantuan sosial atau Bansos pangan bakal mulai disalurkan pekan depan. Dia berujar Bansos akan dikirimkan langsung ke masyarakat penerima.
Adapun sebelumnya pembagian Bansos pangan ini direncanakan akan disalurkan sebelum Ramadhan. Namun, rencana tersebut batal dan akhirnya akan disalurkan pada pekan depan.
Ketut mengatakan terlambatnya penyaluran Bansos pangan tersebut bukan karena adanya hambatan dalam persiapannya. "Tidak ada hambatan, namun perlu kehati-hatian dalam pelaksanaannya, sehingga harus didukung oleh landasan hukum dan petunjuk pelaksanaan yang jelas untuk menjaga governancenya," ucapnya saat dihubungi Tempo, Jumat, 24 Maret 2023.
Ia berujar bantuan tersebut merupakan instruksi dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bapanas berencana membagikan beras kepada 21 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Bansos pangan lainnya berupa daging ayam dan telur untuk 1,4 juta keluarga berisiko stunting (KRS).
Adapun jumlah volume yang diberikan per bulan per keluarga penerima manfaat adalah 10 kilogram beras. Kemudian daging ayam 1 kilogram, dan telur ayam 1 pack. Bansos akan diberikan sebulan sekali dalam tiga bulan ke depan.
Adapun Bansos telur dan daging akan diberikan ke masyarakat yang tinggal di daerah potensi stunting berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Sedangkan bansos beras bakal disalurkan kepada KPM berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial atau Kemensos.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso alias Buwas sebelumnya menuturkan Bansos beras akan diberikan dari pintu ke pintu (door to door). Ia berujar Bulog akan bekerja sama dengan PT Pos Indonesia (Persero) untuk mendistribusikan bansos tersebut.
"Sistemnya tidak kayak dulu yang disimpan terus diambil di tempat. Sekarang langsung door to door," tutur Buwas saat ditemui Tempo di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Rabu, 15 Maret 2023.
Selanjutnya: Sementara itu untuk menekan kenaikan harga ...