TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menguji di level 6622 hingga 6509. Indeks diprediksi masih tertekan dan akan uji demand area 6622 sampai 6509.
"Jika terjadi rebound maka area supply yang harus dilampaui adalah 6635, baru sentimen bearish dapat mereda," ujar Vice President dan Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih melalui keterangan tertulis, Jumat, 17 Maret 2023.
Alfatih mengatakan terjadi trendline pola sejak September 2022 di sekitar 6440. Berikut lima rekomendasi saham dari Samuel Sekuritas.
Pertama saham BBRI (last 4730). Alfatih merekomendasikan beli dengan target 4800 sampai 4850. Batas risiko di level 4660. Adapun harga saham ini kemarin rebound dari area demand kuat, sehingga kemungkinan menguat ke arah 4800 sampai 4850.
Kemudian saham BMRI (last 9850) direkomendasikan jual dengan target 9700 sampai 9600. Cover 10000. Harga BMRI kemarin gagal bertahan di area demand 10000, sehingga pole lebih cenderung bearish dengan demand area selanjutnya di 9700-9600. Kenaikan hingga di atas 10000 dapat mengundang bullish kembali.
Lalu saham CMNT (last 830) juga direkomendasikan jual dengan target 860 sampai 885. Batas risiko di level 810. Harga saham ini kemarin masih menguat dalam pola konsolidasi sejak Mei 2022. Alfatih memperkirakan ada kemungkinan harga masih akan cenderung naik ke arah 860 sampai 885. Beli kembali di level 800.
Sementara itu, saham INCO (last 6150) direkomendasikan trading buy dengan target di level 6250-6400. Batas risiko 6050. Ia mengatakan harga dalam tiga hari terakhir tertahan di area demand. Bahkan, kata dia, kemarin terjadi rejection kuat, sehingga kemungkinan dapat terjadi kenaikan jangka pendek ke 6250-6400.
TLKM (last 4050) direkomendasikan beli dengan target 4090-4120, lalu 4200. Batas risiko 4000. Menurutnya, harga masih mampu menguat dalam pola upchannel sejak Desember 2022. Potensi kenaikan ke 4090 sampai 4120, lalu 4200.
Pilihan Editor: IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Merah, Saham GoTo Paling Banyak Diperdagangkan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.