TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengungkap perkembangan soal rencana impor kereta rel listrik atau KRL bekas dari Jepang. Menurut dia, rencana tersebut masih diaudit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
“Kita kan lagi audit. Ya dalam 10 hari atau 2 minggu (selesai audit),” ujar Luhut setelah menghadiri acara DBS Asian Insights Forum di Ballroom The St. Regis Jakarta, Jakarta Selatan pada Rabu, 15 Maret 2023.
Sebelumnya, Luhut mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh mengulangi impor KRL lagi. “Tapi kira-kira begini, kita nggak boleh buat kesalahan-kesalahan seperti ini lagi. Dulu pernah impor barang bekas, masa sekarang impor barang bekas?" kata Luhut pekan lalu.
Jadi, kata dia, kenapa tak dibuat perencanaan supaya tidak impor. Dia melanjutkan, memang akan sedikit lebih mahal tapi uangnya akan berputar di dalam negeri. Sehingga BPKP akan melihat kereta tersebut sehingga tidak dilihat melalui tangan ketiga. “Selain itu, supaya harga impor KRL bekas tidak dibuat-buat,” ucap dia.
Vice President Corporate Secretary PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba mengatakan pihaknya merencanakan pengadaan kereta bukan baru untuk mengganti kereta yang rencananya akan dikonservasi mulai tahun ini.
Untuk itu, KCI telah melakukan Forum Group Discussion (FGD) terlebih dulu dengan melibatkan stakeholders dari kementerian, pengamat dan komunitas pengguna commuterline.