TEMPO.CO, Bandung - Indonesia Investment Authority (INA) dan Silk Road Fund (SRF) resmi menjadi investor strategis PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Kimia Farma Apotek (KFA). INA da SRF mengambil bagian atas penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) KAEF dan mengambil 40 persen saham KFA.
KFA merupakan anak usaha KAEF dengan portofolio bisnis ritel apotek dengan memiliki 1.170 layanan tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Honesti Basyir menyatakan aksi korporasi tersebut menunjukkan spirit Holding Farmasi yang semakin fokus dalam mendukung perkembangan ekosistem kesehatan di Indonesia.
"Pencapaian ini sejalan dengan semangat dan arahan Menteri BUMN agar Indonesia menjadi negara yang berdaulat di sektor kesehatan,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Maret 2023.
Honesti mengatakan, Bio Farma selaku induk Holding BUMN Farmasi mendukung transaksi investasi tersebut. Penyelesaian transaksi tersebut sebagai tindak lanjut penandatangan Perjanjian Pengambilan dan Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Share Subscription and Purchase Agreement) dan dokumen-dokumen transaksi lainnya.
Dokumen tersebut sebelumnya ditandatangani oleh Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir; Direktur Utama KAEF, David Utama; Direktur Utama KFA, Nurtjahjo Walujo Wibowo dan Ridha Wirakusumah, selaku Ketua Dewan Direktur INA; beserta Chairwoman of The Board of Directors SRF, Zhu Jun di sela-sela B20 Summit bulan November 2022 lalu.
Selanjutnya: Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah...