Total 16 trainset senilai Rp 4 triliun itu dipesan KCI ke PT INKA. MoU yang ditandatangani sejak 2022 itu menyepakati kereta akan dapat dioperasikan pada 2025-2026.
Sementara itu, kereta bekas yang akan diimpor tidak akan langsung digunakan untuk operasional commuterline. Namun, akan dilakukan upgrade pada gerbong-gerbongnya.
"Misalnya, mengganti AC di dalam kereta, bangku-bangku di setiap kereta, dengan barang-barang yang memiliki tingkat TKDN (Tingkat Komponen Dalam) yang tinggi," tutur Anne.
Menurut hitungan KCI, setelah interior dan eksterior kereta tersebut diganti, TKDN setiap trainset kereta menjadi 40 persen. Jumlah ini berada di atas standar yang ada.
"Semua produk yang digunakan merupakan produk dalam negeri. Saat ini KAI Commuter masih belum mendapat izin untuk kereta bukan baru tersebut," ungkap Anne.
Selama proses perizinan belum diberikan, lanjut dia, KCI akan melakukan optimalisasi rekayasa pola operasi agar operasional perjalanan commuterline tetap melayani para pengguna di seluruh lintas Jabodetabek atau Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Adapun pengguna commuterline per hari mencapai 800 ribu orang.
Pilihan Editor: KCI Tambah 31 Commuter Line Pengumpan Pada Jam Sibuk di Stasiun Manggarai
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini