TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mengungkap alasannya mengajukan impor kereta bekas dari Jepang. Apa saja?
Vice President Corporate Secretary KCI Anne Purba mengatakan pihaknya merencanakan 'pengadaan kereta bukan baru' untuk mengganti kereta yang rencananya akan dikonservasi mulai tahun ini.
"Adapun jumlah kereta yang akan dikonservasi sebanyak 10 pada tahun 2023, dan 19 pada tahun 2024," kata Anne melalui keterangan pers yang diterima Tempo, Jumat, 3 Februari 2023.
KCI telah melakukan Forum Group Discussion (FGD) terlebih dulu dengan melibatkan stakeholders dari kementerian, pengamat dan komunitas pengguna commuterline. "Hasilnya, impor kereta bukan baru memang menjadi pilihan utama untuk menggantikan kereta-kereta yang dikonservasi," ujar Anne.
Menurutnya, ada pilihan lain dengan meng-upgrade teknologi pada kereta yang akan dikonservasi. Namun, pilihan tersebut butuh waktu 1-2 tahun untuk pengerjaannya.
Selain itu, dia menyebut pihaknya telah berdiskusi dengan PT Industri Kereta Api atau INKA , Jepang, dan Spanyol terkait sharing upgrade teknologi ini. Untuk diketahui, KCI telah meneken nota kesepahaman atau MoU dengan PT INKA untuk pengadaan KRL baru produksi lokal.
Selanjutnya: Total 16 trainset Rp 4 triliun dipesan KCI ke PT INKA