Di sisi lain, ia tak ingin aturan tersebut membuat kinerja 264 BLU di seluruh Indonesia menjadi bobrok. Apalagi, kata dia, jika aset-aset tersebut menjadi tidak terpelihara hingga nilainya tergerus. Mengingat pengelolaan aset tersebut juga masih mendapatkan suntikan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Mantan Managing Director Bank Dunia itu pun menyinggung sejumlah aset milik BLU yang berada di pusat keramaian atau tengah kota yang terlantar. Dia mengatakan nilai aset itu terus menurun lantaran tidak dikelola dengan baik. Padahal, menurutnya, aset tersebut dapat memberikan nilai tambah yang luar biasa. Sedangkan apabila terlantar, aset tersebut justru akan memberikan beban.
"Jadi saya berharap kepada seluruh pengelola BLU mencari titik seimbang yang baik, bagaimana mengelola BLU untuk memberikan pelayanan yang sangat penting bagi masyarakat luas, namun tidak melakukan komersialisasi," kata dia.
Pilihan editor: Sri Mulyani Ingatkan Pengelola BLU Tidak Melakukan Komersialisasi
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini