“Ini yang menjadi bagian dari upaya mengamankan rantai pasok pangan. Ini penting karena kondisi rantai pasok dunia masih terganggu di tahun depan,” ujar Erick Thohir.
Serikat Petani Indonesia (SPI) pun merespons wacana Erick ihwal peran perusahaan pelat merah sebagai off taker yang membeli bahan-bahan kebutuhan pokok yang diproduksi oleh petani. Ketua Umum SPI Henry Saragih mengatakan BUMN bisa mengambil peran yang lebih strategis untuk membantu petani berkembang.
“Sebenarnya BUMN perlu di level yang tidak hanya sekadar membeli. Tapi, mendorong koperasi-koperasi atau badan usaha petani,” ujar Henry ketika dihubungi Tempo, Kamis, 8 Desember 2022.
Misalnya untuk produksi padi atau gabah, Henry melanjutkan, BUMN bisa mendorong terbentuknya koperasi petani. Sehingga, di sana, petani dapat menyimpan dan menggiling gabah serta menyimpan atau menjual beras. Dengan begitu, dia berharap Bulog bisa mengambil beras petani melalui koperasi.
Henry kemudian memberi contoh produksi minyak makan merah di Sumatera Utara yang diprogramkan Kemenkop UKM melalui kerja sama koperasi petani PT Perkebunan Nusantara III, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). “Di sana petani difasilitasi untuk bisa memproses buah sawit menjadi CPO, kemudian menyadi minyak makan merah. Itu yang harus diperbanyak,” ujar Henry.
“Karena kalau ususan menanam sawi saja, petani kan bisa. Yang tidak bisa dilakukan kan misalnya membuat produk dan memasarkannya dalam skala besar,” kata dia.
Baca: Jokowi Akan Terbitkan PP untuk Dana SDM Desa, Budiman Sudjatmiko Beberkan Isinya
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.