Ia menjelaskan sejumlah kementerian dan lembaga telah mengadakan rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Rapat tersebut membahas kondisi panen raya di Tanah Air yang diperkirakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi di akhir Februari 2023.
Berdasarkan data BPS, panen dalam negeri akan mencapai 1,9 juta ton. Kemudian, pada Desember 2022 sebanyak 1,4 juta ton, Januari diperkirakan panen 1,3 juta ton, dan panen di Februari meningkat sebanyak 4,3 juta ton.
Sementara kebutuhan beras nasional adalah 2,5 juta ton per bulan, sehingga ada potensi Indonesia kekurangan stok pada akhir tahun.
Kendati demikian, Buwas menyatakan Bulog akan berusaha melakukan pengadaan stok CBP sepenuhnya dari dalam negeri. Tetapi ia berujar semua pihak yang berkaitan dengan pangan memang harus mengikuti perkembangan stok di lapangan. Pasalnya, kata dia, tak ada yang bisa memastikan kecukupan pasokan untuk kebutuhan secara nasional.
"Makanya kalau soal pangan kita jangan alergi deh soal impor atau tidak impor. Toh kita bukan untuk cari keuntungan. Tapi yang paling penting adalah ketersediaan pemenuhan untuk kepentingan negara, masyarakat, itu aja yang paling penting," kata dia.
RIANI SANUSI PUTRI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini